10 pertanyaan dari Bos MOKOGINTA...
(1) Mana pengakuan Yesus bahwa dia beragama Kristen?
_____________
Jawab :
MAAF SAUDARA-SAUDARAKU MARI KITA LURUSKAN PANDANGAN KITA AKAN AGAMA....
COBA ANDA BACA ALKITAB SECARA MENDALAM LAGI....
ADAKAH AYATNYA BAHWA TUHAN ITU MENDIRIKAN AGAMA??
MANA AYATNYA DIDALAM ALKITAB TUHAN PERNAH MENDIRIKAN AGAMA???APAKAH PAULUS MENDIRIKAN AGAMA??MANA DALILNYA
BAHWA OM PAULUS MENDIRIKAN AGAMA???
TIDAK PERNAH PAULUS BERKATA....AKU PAULUS MENDIRIKAN AGAMA KRISTEN...PERNAHKAH OM PAULUS BERKATA DEMIKIAN???
KIS 11:26 => Mereka tinggal bersama-sama dengan jemaat itu satu tahun lamanya,
sambil mengajar banyak orang. Di Antiokhialah murid-murid itu untuk pertama kalinya disebut Kristen.
ADAKAH AYAT INI BERKATA...=>OM PAULUS MENDIRIKAN AGAMA???TIDAK ....TIDAK ADA BUKAN...
SEBUTAN AGAMA KRISTEN DAN AGAMA YAHUDI DALAM ALKITAB ITU UNTUK MEMUDAHKAN PEMBEDAAN ANTARA KUMPULAN ORANG
YANG MENJADI PENGIKUT KRISTUS...DENGAN ORANG PENGIKUT AJARAN MUSA...YAKNI TAURAT....
APA BUKTINYA???SEBUTAN AGAMA YAHUDI ITU BARU ADA DIDALAM PERJANJIAN BARU...
Kis 2:11 baik orang Yahudi maupun penganut agama Yahudi, =>Istilah agama yahudi baru dipakai disini.....
Di dalam perjanjian lama tidak akan anda jumpai perkataan Agama Yahudi...krn Tuhan tidak pernah berkata kepada Musa,AKU mendirikan Agama Yahudi...tidak pernah.....
Dan TUHAN itu selalu konsisten....mana dalilnya??dibawah ini....
Ayb 23:13 Tetapi Ia tidak pernah berubah--siapa dapat menghalangi Dia? Apa yang dikehendaki-Nya, dilaksanakan-Nya juga.
Mal 3:6 Bahwasanya Aku, TUHAN, tidak berubah,dan kamu, bani Yakub, tidak akan lenyap.
Mzm 89:35 Aku tidak akan melanggar perjanjian-Ku, dan apa yang keluar dari bibir-Ku tidak akan Kuubah.
Yes 43:13 Juga seterusnya Aku tetap Dia....
Yak 1:17 Setiap pemberian yang baik dan setiap anugerah yang sempurna, datangnya dari atas, diturunkan dari Bapa segala terang;
+++pada-Nya tidak ada perubahan++ atau bayangan karena pertukaran.=>pada-Nya tidak ada perubahan....artiNya Dia selalu konsisten....
APAKAH AGAMA DAPAT MENYELAMATKAN????MANA DALILNYA???NAH JIKA AGAMA TIDAK DAPAT MENYELAMATKAN MENGAPA ANDA MEMPERTANYAKAN TUHAN YESUS BERAGAMA APA?
BUKANKAH TUHAN TIDAK PERNAH MENDIRIKAN AGAMA????ADAKAH ANDA DAPAT MENJAMIN ISA BERAGAMA ISLAM????MANA PENGAKUAN TUHAN YESUS BERAGAMA ISLAM?
BUKAN SAYA TIDAK BISA MENJAWAB PERTANYAAN ANDA....TETAPI MARI KITA LURUSKAN PANDANGAN MENURUT HATI NURANI YANG TERDALAM....
APAKAH TUHAN KURANG KERJAAN MENDIRIKAN AGAMA??
LALU APA YANG MENJADI FOKUS TUHAN???
FOKUS TUHAN KAMI BUKAN AGAMA....TAPI MANUSIA....BAHKAN TUHAN KAMI TERLALU MENGINDAHKAN MANUSIA....
Apa buktiNYA??
Yes 43:4 Oleh karena engkau berharga di mata-Ku dan mulia, dan Aku ini mengasihi engkau, maka Aku memberikan manusia sebagai gantimu, dan bangsa-bangsa sebagai ganti nyawamu.
MZM 8:3 (8-4) Jika aku melihat langit-Mu, buatan jari-Mu, bulan dan bintang-bintang yang Kautempatkan:
MZM 8:4 (8-5) apakah manusia, sehingga Engkau mengingatnya? Apakah anak manusia, sehingga Engkau mengindahkannya?
MZM 8:5 (8-6) Namun Engkau telah membuatnya hampir sama seperti Allah, dan telah memahkotainya dengan kemuliaan dan hormat.
MZM 8:6 (8-7) Engkau membuat dia berkuasa atas buatan tangan-Mu; segala-galanya telah Kauletakkan di bawah kakinya:
MZM 8:7 (8-8) kambing domba dan lembu sapi sekalian, juga binatang-binatang di padang;
MZM 8:8 (8-9) burung-burung di udara dan ikan-ikan di laut, dan apa yang melintasi arus lautan.
MZM 8:9 (8-10) Ya TUHAN, Tuhan kami, betapa mulianya nama-Mu di seluruh bumi!
Yoh 3:16 Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini , sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.
Citra dan gambar ALLAH yang melekat dalam diri manusia ingin dihapuskan oleh ajaran agama anda.....
contoh...TUHAN tidak mungkin sama dengan ciptaanNya....shg posisi manusia bukanlah makhluk yang mulia tetapi
pada posisi hina spt iblis...stlh saya pahami baik-baik hal ini saya semakin yakin dan percaya ajaran yang saya anut
inilah yang benar......dari jaman adam iblis selalu ingin menghapuskan citra tersebut..dengan menjauhkan manusia dari TUHAN...dan memposisikan manusia pada posisi berdosa dan tidak layak....shg jika manusia jauh dari TUHAN...maka manusia kehilangan gambar dan rupa ALLAH...
SEBAB ADA TERTULIS....
1Kor 6:17 Tetapi siapa yang mengikatkan dirinya pada Tuhan, menjadi satu roh dengan Dia.(INILAH YANG DISEBUT MANUNGGAL KAWULO GUSTI....JADI MANUSIA BISA MENYATU DENGAN ALLAH...KRN SECITRA DENGAN ALLAH....NAH INILAH YANG SENGAJA AJARAN NABI ANDA HAPUSKAN....KRN SEJALAN DENGAN KEHENDAK LUCIFER SEJAK SEMULA ADAM DAN HAWA DICIPTAKAN.....KRN LUCIFER IRI DENGAN ADAM DAN HAWA.....)
Nah apa kata Kejadian 1:26-28??
SEMOGA PARA UMAT MUSLIM SADAR BAHWA HAKEKAT MANUSIA DICIPTAKAN ITU SERUPA DENGAN GAMBAR DAN RUPA ALLAH....JANGAN DIHAPUSKAN CITRA ALLAH DARI DALAM DIRI ANDA....KRN ANDA TERLALU MULIA DAN BERHARGA.......MELEBIHI MALAIKAT-MALAIKATNYA...OK2....
SEMOGA SUATU SAAT ANDA MENJADI SADAR SEMUANYA...AMIN!!!
_________
JAWAB :
THE LOST YEARS OF JESUS:
DIMANA YESUS BERADA KETIKA BERUSIA 12-30 TAHUN?
DR. K.A.M. Jusuf Roni
"Masih banyak hal lain yang dilakukan oleh Yesus. Andaikata semuanya itu ditulis satu per satu, saya rasa tak ada cukup tempat di seluruh bumi untuk memuat semua buku yang akan ditulis itu." (Yohanes 21:25)
Keempat periwayat Injil hanya menceritakan kehidupan Yesus ketika Ia dilahirkan (Matius 1:18-25; Lukas 2:1-7), disunat pada usia 8 hari dan diserahkan di Bait Allah (Lukas 2:21-40), pemunculan-Nya kembali di tempat Bait Allah yang sama pada umur 12 tahun (Lukas 2:41-52), dan penampilan diri-Nya di depan umum setelah dibaptiskan oleh Yohanes, "ketika Yesus memulai pekerjaan-Nya, Ia berumur kira-kira 30 tahun" (Lukas 2:23). Jadi, ada "waktu kosong" (the silent period) selama 18 tahun, antara usia 02 sampai 30 tahun. "Kekosongan" ini (minimal kalau kita mengikuti pikiran itu), telah menyebabkan banyak penulis mencoba mengisinya menurut tuntutan kepentingan mereka.
Dari abad ke abad, khususnya setelah zaman Rasuli yang dimulai pada akhir abad ke-2 Masehi, berbagai spekulasi mulai berkembang. "Kisah-kisah lancung" inilah yang akhirnya menjadi tulisan-tulisan apokrifa dan pseudographa. Literatur ini banyak dijadikan rujukan oleh ahl al-bid'ah (heresy). Contoh-contoh tulisan apokrif ini misalnya Injil al-Tufuliyah (Arabic Gospel of Infancy) yang berasal dari abad ke-7 Masehi. Dalam buku ini dikisahkan bahwa Yesus dapat berbicara pada waktu bayi ketika Yesus sedang digendong Maryam, ibu-Nya. "Ana huwa Yasu'a Ibn Allah" (Akulah Yesus, Putra Allah), kata bayi Yesus kepada ibu-Nya, "alladzi walidati kamma basyiruki Jibril al-Malak wa atta arsalni lil khalash al-'alam" (yang dilahirkan sebagai berita gembira dari malaikat Jibril kepadamu dan aku diutus untuk keselamatan dunia).
Selanjutnya, berita Injil Matius 2:13-15 mengenai pelarian ke Mesir, dalam Injil Palsu Matius (Pseudo-Gospel of Matthew) yang berasal dari abad ke-5 Masehi, dikembangkan menjadi kisah-kisah ajaib berlebih-lebihan, pohon palma yang membungkuk menuruti perintah kanak-kanak Yesus untuk mengeluarkan buahnya dan air segar yang memancar dari bawah pohon itu. Demikian pula, kisah-kisah ajaib mengenai remaja Yesus yang membuat burung dari tanah liat, dimuat dalam The Gospel of Thomas (Injil Thomas) berbahasa Yunani yang berasal dari abad ke-3 Masehi. Kisah-kisah ini sangat populer di kalangan sekte-sekte heretik Kristen di tanah Arab menjelang dan pada saat kelahiran Islam.
THE DEAD SEA SCROLLS:
MENCARI JEJAK YESUS DI GUA-GUA WADI QUMRAN
Sejak tahun 1947, setelah menemukan manuskrip-manuskrip Laut Mati, para ahli sibuk mengaitkan dengan sejarah Kekristenan awal. Menurut kesepakatan para ahli yang terkenal, gua-gua lautan mati menyimpan bukti sejarah orang-orang eseni (Essene).
Menurut James H. Charlesworth, komunitas Qumran dimulai kira-kira tahun 150 SM, dan berakhir ketika tentara Roma menghancurkan tempat ini tahun 68 M. Dan dari 11 gua yang dihuni oleh orang-orang Qumran, para penghuni Qumran meninggalkan bagi kita naskah-naskah kuno, termasuk teks-teks Alkitab Perjanjian Lama, yang sebagian besar tertulis dalam bahasa Ibrani/Arami dan sebagian kecil sisanya berbahasa Yunani (khususnya gua 7). Manuskrip terkuno dapat ditentukan berasal dari tahun 250 SM, jadi 100 tahun rebelum manuskrip itu dibawa oleh penghuni Qumran dalam tempat-tempat pengungsiannya. Pada awal penemuan naskah-naskah ini, dunia ilmu pengetahuan seperti tersentak. Lebih-lebih, apabila ketika para ahli sedang mencari-cari 18 tahun kehidupan Yesus yang tidak dikisahkan dalam Pejanjian Baru.
Hal ini tampak dari judul buku Charles Francis Potter, The Lost Years of Jesus Revealed. Jadi, banyak orang harap-harap cemas dengan penemuan terbesar abad ke-20 tersebut, secara khusus dalam usaha mencari "benang merah" dengan sejarah Kekristenan mula-mula. "Dalam banyak segi", tulis Duport Summer, "Tuan (Master) Galilea itu tampak sebagai seorang reinkarnasi Guru Kebenaran dari Qumran yang sangat mencengangkan". Sedangkan Potter, sambil mengemukakan teorinya bahwa kaum Eseni Qumran adalah "ibu dari Kekristenan", secara lebih bombastis lagi menulis:
Dan sekarang setelah terbukti bahwa sejarah Kekristenan dapat ditemukan dalam masyarakat yang disebut Perjanjian Baru (B'rit ha-Hadasah) yang biasa disebut Eseni. Masalah penting yang menantang seluruh dunia Kristen ialah, apakah seorang anak akan mempunyai keperwiraaan, keberanian dan kejujuran untuk mengakui dan menghormati ibunya sendiri.
Robert Einseman, salah seorang dari sarjana peneliti Qumran yang sangat liberal, menunjukkan bahwa banyak petunjuk yang dengan jelas menghubungkan Qumran dengan Kekristenan awal. Einseman berangkat dari fakta bahwa Kekristenan Yahudi awal di Yerusalem disebut Notzrim (im bentuk jamak), yang menunjuk komunitas "pengikut Yesus, orang Nazaret" (Kisah Para Rasul 24:5; Matius 2:23). Akan tetapi Robert Einseman menghubungkan nama Kekristenan awal ini dengan istilah Ibrani "notseri" (yang memelihara). Jadi, cocok dengan komunitas Qumran yang juga disebut "Notzeri ha-Berit" (yang memelihara Perjanjian).
Selanjutnya, Einseman juga mengemukakan fakta tentang adanya komunitas Kristen Yahudi pada abad ke-2 Masehi di Jabal Fahin (Yunani: Pella), seberang Yordan, yang disebut "Ebionit". Karena istilah ini berasal dari bahasa Ibrani Ebiyon (orang-orang miskin), maka cocok dengan identitas jemaat Yerusalem sendiri (Galatia 2:10).
Data-data ini oleh Einseman ditafsirkan sedemikian rupa, sehingga terbangunlah teorinya yang menganggap bahwa Guru Kebenaran (Moreh hassadeq) yang disebut dalam naskah-naskah Qumran itu adalah Yakobus, saudara Yesus yang juga digelari Ha-Tsadiq (Yang Benar) dalam Gereja kuno. Sedangkan 2 tokoh lain yang juga disebut-sebut dalam naskah Qumran adalah Imam yang jahat, yang oleh Einseman ditafsirkan Kayafas dan Pendusta adalah Rasul Paulus.
Dengan menyebut Paulus sebagai pendusta maka Einseman mempertentangkan Kekristenan yang Paulinis dengan Kekristenan Yahudi di Yerusalem. Walaupun ada kemiripan yang ditemukan mengenai komunitas Qumran dengan Kekristenan, semua teori yang disebut di atas terus berubah. Kalau di awal-awal penemuan naskah ini sosok Guru tergolong cukup misterius, kini menjadi tidak lagi setelah data-data semakin lengkap direkontruksi. Memang, istilah-istilah Eseni, Oseni, Natsorea, Ebiyonim, Notsrim, Hasidim, Zaddikim tampak sebagai variasi-variasi atas tema yang satu dan sama. Istilah Eseni, misalnya, berasal dari kata "osei hattorah" (mereka yang melakukan Torah). Jadi, meskipun nama-nama itu berkatian, tetapi semua menunjuk kepada latar belakang warisan spiritual bersama. Artinya, sangat gegabah untuk waktu sekarang mencari asal-usul istilah Perjanjian Baru dari Qumran, sebab istilah itu berakar dari pengharapan Yudaisme pada umumnya (bnd. Yeremia 31). Juga, mengasalkan tema Injil Yohanes tentang "terang dan gelap" dari salah satu naskah Qumran (1QM) berjudul Milkamah (Perang). Naskah ini memuat "Peperangan anak-anak Terang dan anak-anak Kegelapan". Sebab tema gelap dan terang adalah tema umum Yudaisme, dan lagi dalam pandangan Qumran peperangan itu bersifat abadi. Sedangkan dalam Injil Yohanes: "Terang itu bercahaya dalam kegelapan, dan kegelapan itu tidak menguasainya." (Yohanes 1:5).
Jadi, terlalu pagi untuk meyimpulkan bahwa asal Kekristenan dari kaum Eseni di Qumran. Apalagi untuk menyimpulkan bahwa Guru Kebenaran itu Yesus sendiri, suatu kesimpulan yang dilakukan oleh 2 penulis Islam yang "tidak berasal dari kalangan ahli". Berdasarkan atas 2 penelitian orang lain yang belum final, 2 penulis ini: O. Hasyem, Tantangan Dari Qumran, dan Saleh A. Nahdi, Nafiri Maut dari Lembah Qumran, dengan identifikasi Yesus sebagai Guru Kebenaran bahwa mereka menghukum ajaran Kristen sebagai pemalsuan kemudian dari ajaran Yesus yang asli. Alasannya, antara ajaran Guru Kebenaran dan Yesus memang berbeda. Misalnya, Yesus mengaku diri Mesias, sedangkan Guru Kebenaran justru menantikan kedatangan Mesias.
Padahal perbedaan itu memang jelas, sebab masa hidup Guru Kebenaran itu memang sebelum zaman Kristus. Jean Danielou, dalam The Dead Sea Scrolls and Primitive Christianity menulis bahwa Guru Kebenaran sudah wafat pada tahun 50 SM. Lebih-lebih, penemuan terakhir dari The Dead Sea Scrolls. Menurut penelitian O'Chalagan, ternyata salah satu naskah berbahasa Yunani yang ditemukan di Gua 7 adalah serpihan fragmen Injil Markus 6:52-53 dan 1Timotius 3:16, 4:3.12) Bukti baru ini menunjukkan bahwa teori selama ini yang menentukan penulisan Injil Markus setelah tahun 60 akan gugur. Sebab menurut kesaksian sejarahwan Yahudi, Flavius Yosepus dalam Antiquities of The Jews, bahwa komunitas Qumran berakhir akibat serangan militer Roma pada tahun 68 Masehi.
Jadi, karena Injil ini sudah ada di Qumran, kemungkinan dibawa oleh orang-orang Kristen yang mengungsi setelah pecah perang Yahudi tahun 66 M, maka Injil harus ditulis pada masa yang lebih awal lagi. Bahkan ditemukannya fragmen Surat Paulus di Qumran, jelas telah menggugurkan teori pertentangan Yakobus dan Paulus sebagaimana dikemukakan di atas.
DIMANAKAH YESUS KETIKA BERUSIA 12-30 TAHUN?
Dari deskripsi tersebut di atas, jelas bahwa semua teori yang mencari-cari "the silent period" Yesus itu, akan tinggal sebagai spekulasi cerdik belaka. Bahkan teori-teori seperti itu sebenarnya tidak akan mucul apabila kita memahami dengan baik kebudayaan dan agama Yahudi, yang menjadi latarbelakang kehidupan Yesus, "yang lahir
dari seorang perempuan yang takluk kepada hukum Taurat" (Galatia 4:4).
Mengapa Yesus hanya ditampilkan hanya kelahiran-Nya, usia 12 tahun dan baru ditulis lagi setelah berusia 30 tahun? Dari perspektif Yahudi, hal itu bukan hal yang aneh, sebab menurut budaya Yahudi seorang laki-laki baru boleh mengajar di depan umum pada usia 30 tahun.
Menurut hukum Yahudi, usia seorang anak digolongkan dalam 8 tahapan:
1) Yeled, "usia bayi";
2) Yonek, "usia menyusu";
3) Olel, "lebih tua lagi dari menyusu";
4) Gemul, "usia disapih";
5) Taph, "usia mulai berjalan";
6) Ulem, "anak-anak";
7) Na'ar, "mulai tumbuh remaja"; dan
8) Bahar, "usia remaja".
Dari catatan tentang kehidupan Yesus dalam Injil, kita hanya membaca tiga klasifikasi usia saja yang dimuat, yaitu bayi (yeled), usia disapih (gemul), ketika ia diserahkan di Bait Allah di hadapan Simeon dan Anna, dan remaja (bahar, 12 tahun) ketika Yesus diajak Mar Yusuf dan Sayidatina Maryam, kedua orang tuanya, ke Yerusalem.
Mengapa Yesus muncul pada usia 12 tahun? Karena usia 12 bagi tradisi Yahudi zaman Yesus begitu penting, karena seorang anak laki-laki Yahudi harus melakukan upacara yang disebut Bar Mitzvah (anak Hukum).
Menurut legenda Yahudi, pada usia 12 tahun Nabi Musa meninggalkan rumah putri Firaun, Samuel menerima suara yang berisi visi Ilahi, Salomo (Nabi Sulaiman) mulai menerima Hikmat Allah dan Raja Yosia menerima visi reformasi agung di Yerusalem. Dalam rangkaian ritus Yahudi itu Yesus harus melakukan 'aliyah (naik) dan Bemah (menghadap mimbar untuk menerima kuk hukum Taurat). Upacara ini dilakukan pada hari Sabat, karena itu disebut juga thepilin Shabat. Sejak abad-abad Pertengahan, usia Bar Mitzvah dilakukan pada usia 13 tahun. Menurut literatur Yahudi abad pertengahan Sepher Gilgulim, semua anak Yahudi sejak usia 12 tahun, mulai menerima ruah (roh hikmat) dan pada usia 20 tahun ditambahkan baginya nishama (reasonable soul, "jiwa akali").
Mulai usia 20 tahun tersebut seseorang harus memasuki sekolah khusus Yahudi (Bet Midrash). Sedangkan tahapan-tahapan pendidikan Yahudi adalah sebagai berikut: Mikra (membaca Taurat) mulai usia 5 tahun, Mishna mulai usia 10 tahun, Talmud pada usia 13 tahun (zaman Yesus 12 tahun); Midrash pada usia 20 tahun, dan sejak usia 30 tahun baru boleh mengajar di depan umum.
PENUTUP
Dari tahapan-tahapan pendidikan Yahudi pada zaman Yesus serta latar belakang agama dan budayanya, jelas bahwa spekulasi-spekulasi mengenai 18 tahun kehidupan Yesus yang hilang, sama sekali tidak mempunyai landasan sejarah. Jadi, kemana Yesus selama 12 tahun sampai 30? Jawabannya, berdasarkan data-data Injil sendiri (Matius 13:55; Markus 6:3), Yesus menjalani kehidupan sebagaimana layaknya anak-anak Yahudi dan ia bersama keluarganya bekerja di Nazaret sebagai tukang kayu.
Mengapa kisah kehidupan-Nya baru dicatat setelah usia 30 tahun? Karena memang demikianlah lazimnya kehidupan orang Yahudi, sedangkan usia 12 tahun juga disinggung karena sebagai usia Bar Mitzvah. Maka adanya spekulasi-spekulasi Yesus sampai di India untuk belajar yoga bersama guru-guru dari Timur jauh, adalah fiksi yang hanya menarik didengar, ketimbang dibuktikan secara historis.
Pertanyaan dari saya =
APAKAH ALKITAB ITU SAMA DENGAN BUKU HARIAN?MANA DALILNYA YANG MENGHARUSKAN ALKITAB ITU ADALAH SPT BUKU HARIAN TUHAN YESUS?Maaf adakah dalil yang mewajibkan seluruh Kisah Tokoh-tokoh dalam alkitab harus dituliskan detail dari tokoh itu bayi sampai dewasa?bukankah masih banyak tokoh alkitab yang kisahnya ditulis sepenggal dari jalan hidup mereka??JADI PERTANYAAN TERSEBUT JELAS MENGADA-ADA....COBA ANDA LIHAT QURAN SENDIRI....BETAPA BANYAK KISAH-KISAH PARA NABI TIDAK TERTULIS SECARA LENGKAP...JADI INI NAMANYA MALING TERIAK MALING.....LIHAT DULU QURAN ANDA....BARU KOMENTAR.....
(4) Pernahkah Yesus mengatakan “Akulah yang mewahyukan Alkitab, Aku pula yang menjaganya”?
__________
JAWAB :
APAKAH DENGAN DIKATAKAN QURAN DIJAGA OLEH ALLAH BISA LUPUT DARI CAMPUR TANGAN MANUSIA?
ANDA TENTU TAHU ISTILAH NASAKH ..... SIAPAKAH YANG BEROTORITAS MENASAKH?BUTUH CAMPUR TANGAN MANUSIA UNTUK HAL ITU.....http://answeringkristen.wordpress.com/menjawab-tuduhan-aktifis-ffi-soal-doktrin-abrogasi-nasikh-dan-mansukh/
PARAGRAF TERAKHIR :
Hal ini agaknya dapat dikuatkan dengan memperhatikan bentuk plural pada ayat Al-Nahl tersebut, “apabila Kami mengganti suatu ayat …”, kata “kami” di sini menurut hemat saya, sebagaimana halnya secara umum kata “Kami” yang menjadi pengganti nama Tuhan dalam ayat-ayat lain, menunjukkan adanya KETERLIBATAN SELAIN TUHAN (manusia) dalam perbuatan yang digambarkan oleh kata kerja pada masing-masing ayat. Ini berarti ADA KETERLIBATAN MANUSIA (yakni para ahli) untuk menetapkan alternatifnya dari sekian banyak alternatif yang ditawarkan oleh ayat-ayat Al-Quran yang mansukh atau diganti itu.
>>...ADA KETERLIBATAN MANUSIA (yakni para ahli) untuk menetapkan alternatifnya dari sekian banyak alternatif yang ditawarkan oleh ayat-ayat Al-Quran yang mansukh atau diganti itu.
JADI UNTUK ABROGASI QURAN...CONTOH : AYAT RAJAM PEZINAH MENJADI HILANG DI QURAN PADA MUSSAF YANG ADA SEKARANG ITU BUTUH CAMPUR TANGAN MANUSIA UNTUK MENETAPKAN AYAT TERSEBUT MASUK DALAM QURAN ATAU TIDAK....
>>ADAKAH AYATNYA ALLOH BERFIRMAN JANGAN TULISKAN RAJAM PEZINAH PADA AYAT QURAN? TENTU TIDAK ADA....
KONSEP PENGILHAMAN ALKITAB,ADA KESALAH-PAHAMAN YANG PENTING
Banyak orang keliru dalam memahami Alkitab, mereka beranggapan bahwa suatu kitab Allah harus berisi wahyu Tuhan yang diturunkan langsung ke dunia(QURAN JUGA ADA CAMPUR TANGAN MANUSIA UNTUK MENENTUKAN SUATU AYAT ITU MASUK DALAM QURAN ATAU TIDAK...CONTOH : RAJAM PEZINAH DIHAPUS DALAM QURAN=>DINASAKH..=>TIDAK ADA FIRMAN-NYA YANG MENGATAKAN JANGAN TULIS RAJAM PEZINAH DI QURAN....GA ADA....TETAPI KEPUTUSAN ITU DISERAHKAN PADA MANUSIA...). Kitab itu dianggap harus murni seratus persen dari surga tanpa campur tangan manusia; tanpa cacat, tanpa kekurangan, dan tanpa kelemahan sekecil apapun. Dengan alasan Tuhan Maha Sempurna tidak mungkin ada kekurangan sekecil apapun pada firmanNya yang telah ditulisNya di Surga.
Mungkin juga ada yang bertanya-tanya, mengapa Yesus – yang pasti cakap menulis – tidak menulis sendiri kitab Injil?
Di dalam Alkitab tidak dinyatakan jawaban dari pertanyaan tersebut. Namun, seandainya Yesus menulis sendiri kitab Injil-Nya, maka dikhawatirkan kitab itu akan diperlakukan sebagai jimat dan diberhalakan. Bila ini terjadi, tentu bertentangan dengan kehendak Tuhan Yesus sendiri.
Perlu diingat bahwa kitab Injil bukan saja tidak menyinggung tulisan tangan Yesus, namun juga tidak mencatat ciri-ciri fisik diri-Nya dalam Injil, (misalnya : bagaimana warna kulitNya, gemuk-kurus-pendek-Nya dll). Walaupun banyak sekali pengungkapan Injil tentang kepribadian Yesus, namun Tuhan tampaknya sengaja tidak mengilhamkan tanda-tanda fisikNya untuk ditulis dan diwariskan secara salah ke dunia. Tuhan tahu bahwa pengagungan (idol) unsur-unsur fisik oleh manusia akan berpotensi memicu SARA dan berhala.
Memang ada banyak lukisan karya para maestro dunia seperti Leonardo Da Vinci, Michelangelo dll. Dalam lukisan-lukisan mereka yang bertema religius, menggambarkan kira-kira wajah Yesus sesuai dengan insting seni mereka. Namun semua itu hanya rekaan seniman semata, bukan dengan dasar Alkitabiah yang menggambarkan bahwa Yesus memang berwajah seperti itu dan berpostur tubuh seperti itu.
Cara Allah yang memberi ilham pada penulisan Alkitab adalah berbeda dengan konsep suatu kalangan tentang pewahyuan langsung (tanpa sentuhan manusia).
Pengilhaman penulisan Alkitab adalah sebagai berikut :
1. Alkitab bukanlah kumpulan ayat-demi-ayat, yang setiap “katanya” didiktekan secara langsung dan mutlak oleh Tuhan tanpa sentuhan manusia.
Tuhan-Alkitab tidak mendiktekan FirmanNya dengan cara demikian. FirmanNya yang "dimasukkan" ke dunia dan tinggal di dunia untuk berkomunikasi dengan manusia melalui panca-indera dan nalarnya, ternyata justru memilih unsur-unsusr dunia yang terbatas, seperti: tempat, waktu, budaya dan bahasa-dunia. Bukankah ini dapat diumpamakan dengan orang-tua yang harus membatasi dirinya dan menurunkan tingkat bahasanya ketika ia berbicara dengan seorang anak kecil? Karena Tuhan memilih dan memakai hal-hal yang terbatas, maka Ia pun menggambarkan hakekat keilahianNya dalam batas-batas yang dipilihNya itu. melalui bahasa dan budaya manusia namun dalam hikmat Roh Allah, firmanNya disampaikan kepada manusia (1 Korintus 2:13)
2. Kalimat-kalimat di dalam Alkitab itu tidak seluruhnya berupa perkataan yang disabdakan secara langsung oleh Tuhan, melainkan ada pula berupa kisah-kisah yang ditulis dengan menggunakan tangan penulis, namun semua didasari pada ilham Roh Kudus kepada para penulisnya
Berita kebenaran Alkitab ditulis manusia yang tetap diberi kebebasan untuk menggunakan bakat dan gaya penulisan, huruf dan bahasa mereka masing-masing. Dengan demikian, hasil tulisan setiap penulis terkait dengan budaya dan kepribadian sera pengalamannya.
Namun semuanya telah dituntun oleh Roh Kudus untuk menghasilkan Firman-Nya yang dituangkan secara benar, perlu dan cukup, didalam batas-batas pengertian yang mampu diungkapkan melalui rangkaian abjad dunia yang terbatas. Oleh dorongan Roh Kudus orang-orang yang diilhami itu berbicara atas nama Tuhan (2 Petrus 1:21)
3. Alkitab bahkan tidak memuat seluruh perkataaan mujizat dan perbuatan Allah atau nabiNya selama karya utusanNya dibumi
Mengapa orang tidak mempersoalkan jumlah ayat-ayatNya yang terbatas dalam kitabNya, padahal Firman Allah tidak terbatas dalam segala aspek (segi) dan dimensinya? Mengapa orang menganggap seluruh ayat-ayat tersaji itu sudah lengkap? Bukankah itu aneh.
Mengenai 'keanehan' yang sering tidak kita sadari, Alkitab menerangkan bahwa kelengkapannya tidak ditentukan oleh mutlaknya jumlah ayat dan pasal hukum untuk menjawab setiap masalah dunia kini dan nanti, melainkan lengkap dalam arti cukup untuk menyampaikan maksud dan kehendak Tuhan untuk menyelamatkan manusia, dan bahwa Yesus Kristus itulah Juru selamatnya. Hal ini tertulis antara lain Yohanes 20:30,31 sebagai berikut :
20:30 Memang masih banyak tanda lain yang dibuat Yesus di depan mata murid-murid-Nya, yang tidak tercatat dalam kitab ini,
20:31 tetapi semua yang tercantum di sini telah dicatat, supaya kamu percaya, bahwa Yesuslah Mesias, Anak Allah, dan supaya kamu oleh imanmu memperoleh hidup dalam nama-Nya.
Kitab-kitab Injil juga tidak perlu memuat semua ucapan dan perbuatan Yesus selama Ia tinggal di dunia. Lihat, misalnya Matius 4:23, Yohanes 2:23, Yohanes 16:12 atau Lukas 5:4, yang tidak menuliskan ucapan-ucapan dan perbuatan Yesus pada kitab-kitab Injil tersebut. Namun hal ini tidak mengurangi kebenaran dan kesempurnaan injil, yang telah ditulis supaya kita percaya.
* Yohanes 21:25
Masih banyak hal-hal lain lagi yang diperbuat oleh Yesus, tetapi jikalau semuanya itu harus dituliskan satu per satu, maka agaknya dunia ini tidak dapat memuat semua kitab yang harus ditulis itu.
4. Dalam banyak hal, Tuhan menyampaikan pesanNya melalui perumpamaan-perumpamaan sederhana. Padahal mustahil perumpamaan-perumpamaan itu dapat menggambarkan secara mutlak kebenaran yang diumpamakan
Yang bisa sempurna menggambarkan sesuaru agaknya hanyalah duplikat atau kembaran atau foto-copy canggih dari gambar aslinya. Mustahil ada perumpamaan yang seratus persen sempurna menyamai rincian-rincian aslinya.
Ketidak sempurnaan ini hanya dapat diartikan bahwa penggambaran dan pengungkapan Firman Tuhan dengan menggunakan perumpamaanpun tidaklah sempurna secara mutlak, kecuali lebih memberikan pemahaman dan pesan-pesan pokok Firman Tuhan
5. Teks, Alkitab saja belum memberikan seluruh makna kebenaran
Alkitab bukan sekadar teks, melainkan Firman Tuhan yang hidup. Ia bukan hanya pesan yang tersurat melainkan juga tersirat. Bahkan merupakan pesan ilahi yang baru dapat dimengerti secara penuh bilamana hati pembacanya diberi pengertian khusus oleh Roh Allah (divine illumination)
Orang-orang Yahudi, walaupun mengenal Abraham, Musa dan taurat telah ditegur oleh Yesus karena tidak mengenal "bahasanya Taurat", yaitu FirmanNya.
" Apakah sebabnya kamu tidak mengerti bahasa-Ku? Sebab kamu tidak dapat menangkap firman-Ku" (Yohanes 8:43)
Bahkan Petrus dan murid-murid Yesus, yang senantiasa bersama Yesus, juga tidak mengerti Kitab Suci sebelum Dia -Sang Pemilik Kitab Suci - membuka pikiran mereka (Lukas 24:44,45). Ini membuktikan, bahwa kebenaran penuh dari Kitab Suci tidak terletak pada kesempurnaan susunan kalimat, kelengkapan jumlah huruf dan semantika teksnya, melainkan pada kelengkapan pengertian yang diberikan oleh Roh Kudus atas teks tersebut.
Yesus berjanji akan memberikan pengertian tersebut kepada mereka yang menyambutNya "Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran;..." (Yohanes 16:13)
-----
Tuhan mampu membuat Alkitab cukup sempurna melalui dan keterbatasan manusia. Dimanapun, Tuhan tidak pernah menetapkan bahwa adanya wahyu yang robotis (tanpa unsur manusia) merupakan prasarat bagi kebenaran. Para nabi Israel pun tidak pernah mengenal pewahyuan yang demikian. Tuhan Tidak bermaksud menghadirkan dunia sebuah Alkitab yang asing, terlepas dari unsur dunia ini. Ia justru memilih kitab ilahi yang masuk kedalam sejarah-dunia dalam keterbatasannya, namun berpadu dan berhubungan akrab dengan manusia, seakrab mungkin. Firman yang diturunkan di dalam wujud yang dianggap oleh orang-orang sebagai “lemah, penuh kekurangan, mengandung banyak kesalahan, dan tidak sempurna”, justru tidak pernah kehilangan kemampuannya untuk tampil sebagai Alkitab yang benar dan sempurna!
Ini sepadan dengan keilahian Yesus yang sempurna di dalam tubuhNya yang tidak sempurna, yang fana dan “lemah” (bisa lapar, haus, letih, terharu, sedih, menangis dan sebagainya). Namun apa yang semula dianggap “lemah” dan penuh kekurangan itu justru tidak menghilangkan kewibawaan, kebenaran dan kesemburnaan Tuhan untuk melaksanakan misiNya! Semuanya justru berfungsi untuk mengakrabkan hubungan khusus Tuhan Yesus dengan ciptaanNya di dunia yang tidak sempurna ini. Yesus menjelaskan posisi ini untuk kepentingan misi penyelamatan manusia :
“Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, tetapi orang berdosa, supaya mereka bertobat”……. “Anak Manusia datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang” (Lukas 5:32, 19:10)
Pengetahuan tentang seluruh teks Alkitab dan upaya untuk mempelajarinya secara mendalam sangat penting bagi kehidupan dan pengembangan rohani. Namun bukan hal itu yang menjamin keselamatan seseorang. Alkitab tidak mengenal bahwa dengan makin pintarnya seseorang menemukan dan mengamalkan tradisi dan ayat tersembunyi, akan otomatis menempatkannya lebih berpahala sehingga lebih mudah naik ke surga, ketimbang orang-orang bodoh yang kurang mengetahuinya. Inilah keadilan Tuhan-Alkitab, atas orang-orang yang sederhana dan yang tidak mampu membaca. mereka tetap dibuat pantas dan disetarakan oleh Tuhan dengan para Ahli Kitab yang bahkan menguasai perngertian seluruh ayat Alkitab yang ada!
Jadi, itulah keunikan pengilhaman Alkitab. Sekalipun tidak dikerjakan secara langsung dan mutlak-total dengan Tangan-Tuhan (secara ‘robot’ didiktekan), dan sekalipun tunduk mengikuti segenap keterbatasan duniawi, namun Alkitab cukup sempurna untuk menyaksikan kebenaran Mesias, Anak Tuhan, menyampaikan kehendak Tuhan, memberi hikmat, berkat dan keselamatan bagi umat manusia.
APAKAH HARUS ADA FIRMAN SEPERTI ITU BARU TUHAN MENJAGA PERKATAANNYA???Apakah Tuhan itu dijadiin spt hansip gitu??
Apa Tuhan kurang kerjaan menjaga-jaga seperti hansip???Yang adalah Kalimatullah sejati itu pasti tinggal tetap tanpa dijaga oleh Tuhan.
Krn Kalimatullah bukan perkataan yang fana seperti manusia...
Kalimatullah/Firman Allah sejati akan tinggal tetap sekalipun tidak ada perkataan dijaga oleh Allah(krn Tuhan bukan hansip!!!)
1 Petrus1:24-25
1:24 Sebab: "Semua yang hidup adalah seperti rumput dan segala kemuliaannya seperti bunga rumput, rumput menjadi kering, dan bunga gugur,
1:25 +++tetapi firman Tuhan tetap untuk selama-lamanya."+++ Inilah firman yang disampaikan Injil kepada kamu.
Yesaya 40:1-8
40:1 Hiburkanlah, hiburkanlah umat-Ku, demikian firman Allahmu,
40:2 tenangkanlah hati Yerusalem dan serukanlah kepadanya, bahwa perhambaannya sudah berakhir, bahwa kesalahannya telah diampuni, sebab ia telah menerima hukuman dari tangan TUHAN dua kali lipat karena segala dosanya.
40:3 Ada suara yang berseru-seru: "Persiapkanlah di padang gurun jalan untuk TUHAN, luruskanlah di padang belantara jalan raya bagi Allah kita!
40:4 Setiap lembah harus ditutup, dan setiap gunung dan bukit diratakan; tanah yang berbukit-bukit harus menjadi tanah yang rata, dan tanah yang berlekuk-lekuk menjadi dataran;
40:5 maka kemuliaan TUHAN akan dinyatakan dan seluruh umat manusia akan melihatnya bersama-sama; sungguh, TUHAN sendiri telah mengatakannya."
40:6 Ada suara yang berkata: "Berserulah!" Jawabku: "Apakah yang harus kuserukan?" "Seluruh umat manusia adalah seperti rumput dan semua semaraknya seperti bunga di padang.
40:7 Rumput menjadi kering, bunga menjadi layu, apabila TUHAN menghembusnya dengan nafas-Nya. Sesungguhnyalah bangsa itu seperti rumput.
40:8 Rumput menjadi kering, bunga menjadi layu, +++tetapi firman Allah kita tetap untuk selama-lamanya.+++"
=>Konsep berpikir alkitab sangat jauh berbeda dengan alquran...sekalipun alquran nadanya seolah dijaga oleh Allah tapi akan kadaluarsa bukan??
Nah itu bedanya...kalo alkitab tidak perlu Tuhan jadi hansip jagain alkitab...tetapi perkataan Tuhan/Kalimatullah itu pasti tetap untuk selama-lamanya..Amin...
Ngapain dijaga kalo akan kadaluarsa???apakah Tuhan hendak disamakan dengan hansip/satpam???mana otak anda nih???
(5) Mana perintah Yesus atau Tuhan dalam Alkitab beribadah pada hari Minggu?
_____________
JAWAB :
(6) Mana dalilnya dalam Alkitab bahwa Yesus seratus persen Tuhan dan seratus persen manusia?
(7) Mana dalilnya, asal percaya kepada Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamat, dijamin masuk surga?
(8) Mana foto asli wajah Yesus dan siapa pemotretnya?
(9) Mana dalilnya dalam Alkitab bahwa Yesus lahir pada 25 Desember dan perintah merayakannya?
(10) Buktikan siapa yang hafal Alkitab walau satu surat di luar kepala.
0 komentar:
Posting Komentar