PERENUNGAN membawa PERTOBATAN....ada orang-orang yang mulai menyadari Kebenaran Isa Al-masih....
Di dalam perenungan saya menemukan sebuah kesimpulan, bahwa semua orang Kristen sudah menerima anugerah keselamatan. Sedangkan saya masih terus berdoa siang dan malam meminta-minta untuk diberi keselamatan. Dari situ saya bertambah semangat untuk mengkaji lebih dalam pernyataan ayat-ayat Al Qur’an. Mulai dari surat Al Faatikha sampai surat An nas. Dimana penekanan surat Al Faatikhah terletak pada ayat 5 dan 6, yang mana manusia diperintahkan untuk menyembah dan meminta pertolongan hanya kepada Allah saja, supaya manusia diberi hidayah (petunjuk) Allah kejalan yang lurus.
“Iyyaa kana ‘budu wa iyya kanasta ‘iin Ihdinassh shroo thol mustaqiim”
“Hanya kepada Engkaulah kami memohon pertolongan tunjukilah kami jalan yang lurus.”Qs. 1:5-6
“Hanya kepada Engkaulah kami memohon pertolongan tunjukilah kami jalan yang lurus.”Qs. 1:5-6
Saya teruskan membaca Al Qur’an ayat demi ayat, surat demi surat saya temukan jawabannya yang berbunyi:
“wa innahu la ilmul lisaati fala tamtarunna biha wattabi un, hadzaa shiraatum mustaqiim.”
“Dan sesungguhnya Isa itu benar-benar memberi pengetahuan tentang hari kiamat. Karena itu janganlah kamu ragu-ragu tentang hari kiamat itu dan ikutilah Aku. Inilah jalan yang lurus. Az Zukhruf 43:61
“Dan sesungguhnya Isa itu benar-benar memberi pengetahuan tentang hari kiamat. Karena itu janganlah kamu ragu-ragu tentang hari kiamat itu dan ikutilah Aku. Inilah jalan yang lurus. Az Zukhruf 43:61
Di situ Al Qur’an menyatakan bahwa Isa memberi pengetahuan tentang hari kiamat. Timbul pertanyaan dalam hatiku: “Bukankah hanya Allah SWT yang mengetahui tentang hari kiamat itu?” Sebab kalau menurut pernyataan Al Qur’an Surat Luqman, bahwa pengetahuan tentang hari kiamat itu hanya di sisi Allah.
“Innallaha ‘indahu ‘ilmussa ‘ati wa yunazzilul ghoitsa…”
“Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan Hari Kiamat itu…” Qs. Luqman 31: 34
“Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan Hari Kiamat itu…” Qs. Luqman 31: 34
Tapi mengapa Isa juga mengetahui, lalu siapakah sebenarnya sosok manusia yang bernama Isa itu?
Untuk mengetahui lebih lanjut siapakah sebenarnya Isa Almasih itu, saya bolak-balik membaca Al Qur’an. Lalu di saat saya membaca surat Ali Imron 3:45, disitu ketemukan jawaban yang bunyinya demikian:
“idz qolatil malaikatu ya maryama innalloha yubasysyiruki bi kalimatim minhus muhul masihu ‘isabnu maryama wajihan fiddunya wal akhiroti wa winal muqarrobin”
“Ketika Malaikat berkata: Hai Maryam, sesungguhnya Allah menggembirakan kamu dengan kalimat dari pada-Nya namanya Al masih Isa Putra Maryam. Seorang terkemuka di dunia dan di akhirat dan termasuk orang yang terdekat dengan Tuhan”.
Qs. 3:45
“Ketika Malaikat berkata: Hai Maryam, sesungguhnya Allah menggembirakan kamu dengan kalimat dari pada-Nya namanya Al masih Isa Putra Maryam. Seorang terkemuka di dunia dan di akhirat dan termasuk orang yang terdekat dengan Tuhan”.
Qs. 3:45
Saya merasa tersentak melihat pernyataan ayat di atas itu, mata rohani saya semakin menyadari dan memahaminya. Karena dengan jelas dan tegas ayat itu mengatakan bahwa Isa dalam pra keberadaan-Nya atau sebelum ada di dalam kandungan Maryam adalah Kalam atau Firman dari Allah. Kata Almasih artinya yang diurapi, yang ditahbiskan atau yang dinobatkan, serta diikuti dengan kata Wajihaan fiiddunyaa wal akhirah, yang artinya terkemuka di dunia dan di akhirat. Jadi secara tersirat dan tersurat ayat ini menyatakan bahwa Isa itu pada hakikatnya adalah Firman Allah yang menjadi manusia diurapi dengan status kedudukan terkemuka di dunia dan di akhirat
Pertanyaannya, siapakah oknum yang punya kedudukan dan kehormatan terkemuka di dunia dan di akhirat kecuali Allah SWT. Lalu, siapakah sebenarnya Isa itu? Sebab tidak manusia, nabi, rasul sampai malaikat pun yang punya kedudukan atau kehormatan terkemuka di dunia dan di akhirat. Saya dibuat semakin bertanya-tanya dan akhirnya saya temukan juga jawabannya dalam Surat An Nisaa 4:171 yang saya ambil pointnya saja demikian bunyinya:
“Innamaal masiikhu Isabnu maryama Rasulullah wa kalimatuhu al qohaa ilaa maryama wa rukhu minhu”. Artinya: “Sesungguhnya Almasih Isa Putra Maryam itu, adalah utusan Allah dan kalimat-Nya yang disampaikan kepada Maryam, dan Roh dari-Nya”. Qs. 4:171
Dari sini bisa saya simpulkan bahwa ayat di atas menyatakan Isa Almasih itu utusan Allah, Isa Almasih itu Firman Allah, Isa Almasih itu Roh Allah, ayat itu juga didukung Hadits Shahih Bukhari (HSB) 1496 dan Hadits Anas Bin Malik hal. 72:
Isa faa innahu Rohulullah wa kalimatuhu.
Isa itu sesungguhnya Roh Allah dan Kalam Allah.
Isa itu sesungguhnya Roh Allah dan Kalam Allah.
Disamping itu saya juga membaca pernyataan Hadits Shokhih Musfim dan Hadits Shokhih Bukhori yang mengatakan:
“Wal ladzi nafsi bi yadihi layusyikanna ayyanzila fi kumubnu maryama hakamam muqsithon”
“Demi Allah yang jiwaku di tangan-Nya, sesungguhnya telah dekat masanya Isa Anak Maryam akan turun ditengah-tengah kamu. Dia akan menjadi Hakim yang adil.”
HSM 127, HSB 1090
“Demi Allah yang jiwaku di tangan-Nya, sesungguhnya telah dekat masanya Isa Anak Maryam akan turun ditengah-tengah kamu. Dia akan menjadi Hakim yang adil.”
HSM 127, HSB 1090
Kembali timbul sebuah pertanyaan lagi dalam hatiku, “Siapakah sebenarnya Isa Al Masih itu?” Karena kalau menurut pernyataan di dalam Al Qur’an, bahwa Allah itulah Hakim yang seadil-adilnya.
“Alaysallahu bi akh khamil khakhimin”
“Bukankah Allah Hakim yang seadil-adilnya”
Qs. At Tiin 95:8
“Bukankah Allah Hakim yang seadil-adilnya”
Qs. At Tiin 95:8
Walaupun semuanya itu sudah jelas, tetapi saya tetap belum mau mempercayai dan mengimani Yesus itu adalah Tuhan dan Juruselamat saya. Karena masalah keyakinan, kepercayaan dan keimanan, tidak segampang orang membalikkan telapak tangan langsung terima dan diaminkan atau tidak semudah orang yang beli jajan di pinggir jalan langsung ditelan jadi kenyang. Tetapi ini masalah hati nurani yang suci, maka membutuhkan pencerahan, penerangan Sang Ilahi Yang Maha Suci supaya hati nurani ini dapat mengambil suatu keputusan untuk menyatakan keberanian tentang kebenaran yang datang dari Tuhan Pencipta dan Penguasa Semesta Alam.
Maka untuk mendukung dan memperkuat semuanya itu saya langsung terus untuk mengumpulkan data-data yang bersumber dari Al Qur’an maupun Hadits yang berkaitan dengan kesaksian dan pengakuan mengenai pernyataan tentang isa Almasih itu:
Dalam Al Qur’an:
1. Qs. 19:19
Isa Al Masih seorang anak laki-laki yang suci.
2. Qs. 19:21
Isa Al Masih sebagai tanda bagi manusia dan rahmat dari Tuhan.
3. Qs. 3:46, 5:19, 20, 110:
Isa Al Masih semasa dalam buaian dan ayunan sudah bisa berbicara dengan manusia.
4. Qs. 19:31
Isa Al Masih seorang yang diberkati Allah dimana saja berada.
5. 3:49, 5:110
Isa membuat burung, menyembuhkan orang buta sejak lahir, menyembuhkan penyakit sopak (lepra) dan menghidupkan orang mati.
6. Qs. 3:45
isa adalah Kalam Allah, terkemuka di dunia dan di akhirat.
7. Qs. 4:171
Isa Al Masih utusan Allah, Kalam Allah dan Roh Allah.
8. Qs. 21:91
Isa dan ibunya dijadikan tanda yang besar bagi semesta alam.
Isa Al Masih seorang anak laki-laki yang suci.
2. Qs. 19:21
Isa Al Masih sebagai tanda bagi manusia dan rahmat dari Tuhan.
3. Qs. 3:46, 5:19, 20, 110:
Isa Al Masih semasa dalam buaian dan ayunan sudah bisa berbicara dengan manusia.
4. Qs. 19:31
Isa Al Masih seorang yang diberkati Allah dimana saja berada.
5. 3:49, 5:110
Isa membuat burung, menyembuhkan orang buta sejak lahir, menyembuhkan penyakit sopak (lepra) dan menghidupkan orang mati.
6. Qs. 3:45
isa adalah Kalam Allah, terkemuka di dunia dan di akhirat.
7. Qs. 4:171
Isa Al Masih utusan Allah, Kalam Allah dan Roh Allah.
8. Qs. 21:91
Isa dan ibunya dijadikan tanda yang besar bagi semesta alam.
Dalam Hadits:
1. HSB. 1496
Isa itu utusan Allah, Kalam Allah, Roh Allah.
2. HSB. 1090
Isa akan turun menjadi Hakim yang adil.
3. H. Anas bin Malik hal. 72
Isa Roh Allah dan Kalam Allah
4. HSM Jilid I hal. 74
Isa adalah Iman Mahdi dan Hakim yang adil
5. H. Ibnu Majah:
Tidak ada Imam Mahdi selain Isa putra Maryam.
Isa itu utusan Allah, Kalam Allah, Roh Allah.
2. HSB. 1090
Isa akan turun menjadi Hakim yang adil.
3. H. Anas bin Malik hal. 72
Isa Roh Allah dan Kalam Allah
4. HSM Jilid I hal. 74
Isa adalah Iman Mahdi dan Hakim yang adil
5. H. Ibnu Majah:
Tidak ada Imam Mahdi selain Isa putra Maryam.
Dengan dukungan dan pernyataan beberapa ayat-ayat Al Qur’an dan Hadits perasaan saya seperti disinari dengan pancaran terang kebenaran untuk terus melangkah menuju “Jalan Keselamatan”. Tetapi ada satu hal yang membuat saya berat melangkah untuk berjalan terus menuju ke puncak keputusan, yaitu masalah amal yang selama ini sudah saya kumpulkan sejak dari awal dengan jerih payah ibadah yang melelahkan dan memakan kurun waktu yang cukup panjang. Sebab menurut ajaran agama Islam, apabila orang itu sudah murtad (keluar) dari agama Islam segala amal ibadahnya akan musnah terhapus. Padahal bekal untuk menuju kehidupan kekal harus disertai dengan banyak amal.
Dari sini saya kembali dihantui perasaan takut, kuatir, keraguan, kebimbangan dan kebingungan. Saya lantas terus kembali buka-buka Kitab Hadits dan Al Qur’an. Pada saat membuka Hadits Shohih Muslim, saya temukan jawaban persoalan amal yang sangat melegakan dan memuaskan di HSM no. 2412-2414 yang menjelaskan dengan gamblang yaitu:
” ‘Anjaabir qaala sami’tun nabiyya sholallahu ‘alaihi wa sallam yaquulu: laa yud khilu akhadan minkum ‘amluhul jannah, wa laa yujiiruhu minannaar. Wa laa anaa. illa birakh matin minallah”
” Dari Jabir r.a katanya dia mendengar Nabi Saw. bersabda: “Bukan amal seseorang yang memasukkannya ke Surga atau melepaskannya dari neraka, termasuk juga aku, tetapi ialah semata-mata rahmat Allah Swt. belaka” HSM 2412-2414
” Dari Jabir r.a katanya dia mendengar Nabi Saw. bersabda: “Bukan amal seseorang yang memasukkannya ke Surga atau melepaskannya dari neraka, termasuk juga aku, tetapi ialah semata-mata rahmat Allah Swt. belaka” HSM 2412-2414
Dan Al Qur’an pun juga menyatakan dengan jelas yaitu Qs. 44:40-42,
“Inna yaumal fashli miiqaatuhum ajma ‘iin”
“Sesungguhnya hari keputusan (hari kiamat) itu adalah waktu yang dijanjikan bagi mereka semuanya” Qs. 44:40
“Sesungguhnya hari keputusan (hari kiamat) itu adalah waktu yang dijanjikan bagi mereka semuanya” Qs. 44:40
“Yauma laa yuqhnii maulan ‘anmaulan syaian walaahum yunsharuun”
“Yaitu hari yang seorang karib tidak dapat memberi manfaat kepada karibnya sedikitpun, dan mereka tidak akan mendapat pertolongan” Qs. 44:41
“Yaitu hari yang seorang karib tidak dapat memberi manfaat kepada karibnya sedikitpun, dan mereka tidak akan mendapat pertolongan” Qs. 44:41
“Illa man rrakhimallahu innahu huwal ‘aziizurrokhiim.”
“Kecuali orang-orang yang diberi rahmat oleh Allah. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Penyayang.” Qs. 44:42
“Kecuali orang-orang yang diberi rahmat oleh Allah. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Penyayang.” Qs. 44:42
Kesimpulannya Qs. Ad Dukhaan ayat 40-42 menyatakan:
Pada hari keputusan (penghakiman, pengadilan) tak seorangpun kerabat yang bisa memberi manfaat (pertolongan) kecuali orang yang diberi rahmat oleh Allah.
Pada hari keputusan (penghakiman, pengadilan) tak seorangpun kerabat yang bisa memberi manfaat (pertolongan) kecuali orang yang diberi rahmat oleh Allah.
Ternyata menurut pernyataan Qs. 19:21
Bahwa Isa itulah yang dijadikan tanda bagi manusia dan sebagai rahmat dari Tuhan.
Bahwa Isa itulah yang dijadikan tanda bagi manusia dan sebagai rahmat dari Tuhan.
“Qaala kadzaliki qaala rabbuka huwa ‘alayya hayyinum wa linaj ‘alahu, ayatanllinnaasi…”
“Jibril berkata: Demikianlah Tuhanmu berfirman, “Hal itu adalah mudah bagiku: dan agar dapat Kami menjadikannya suatu tanda bagi manusia dan sebagai rahmat dari Kami: dan hal itu adalah suatu perkara yang sudah diputuskan.”
Qs. Maryam 19:21
“Jibril berkata: Demikianlah Tuhanmu berfirman, “Hal itu adalah mudah bagiku: dan agar dapat Kami menjadikannya suatu tanda bagi manusia dan sebagai rahmat dari Kami: dan hal itu adalah suatu perkara yang sudah diputuskan.”
Qs. Maryam 19:21
Maka di tahun 1997 itupun secepatnya saya mengambil keputusan dengan tegas menyatakan iman bahwa Yesus Kristus itu benar-benar Tuhan dan Juruselamat saya serta seluruh umat manusia. Dengan demikian segeralah saya minta dibaptis sebagai tanda pertobatan dan pengakuan iman saya menjadi pengikut Yesus Kristus. Sekarang resmilah saya menjadi pengikut Yesus Kristus. Perasaan senang dan tenang selalu mengalir menyegarkan rohani saya.
Sebab Al Qur’an pun juga mengakui:
Sebab Al Qur’an pun juga mengakui:
“Idz qaalallahu yaa ‘Iisaa innii mutawaffiika warafiuka ilayya wa muthahiruka minalladzii nakafaruu wa jaa’ilul ladzii nattaba ‘uuka fauqalladzii nakafaruu ilaa yaumil qiyaamah…”
“(Ingatlah) ketika Allah berfirman: “Hai Isa, sesungguhnya Aku akan menyampaikan kamu kepada akhir ajalmu dan mengangkat kamu kepadaku serta membersihkan kamu dari orang-orang yang kafir dan menjadikan orang-orang yang mengikuti kamu di atas orang-orang kafir hingga hari kiamat” Qs. Ali Imran 3:55
“(Ingatlah) ketika Allah berfirman: “Hai Isa, sesungguhnya Aku akan menyampaikan kamu kepada akhir ajalmu dan mengangkat kamu kepadaku serta membersihkan kamu dari orang-orang yang kafir dan menjadikan orang-orang yang mengikuti kamu di atas orang-orang kafir hingga hari kiamat” Qs. Ali Imran 3:55
Maka dengan pernyataan ayat-ayat Al Qur’an dan penjelasan Hadits itu iman saya sebagai pengikut Yesus Kristus semakin dikuatkan dan mantap. Sebab masalah keselamatan kalau sampai ditunda-tunda hingga ajal tiba akibatnya akan fatal dan gagal total sampai kekal. Sesal dan kesal tiada artinya karena sudah tida ada jalan keluarnya. Karena itu sebaiknya cepatlah bertobat sebelum terlambat. Sebab Al Qur’an sendiri sudah mengatakan dengan tegas:
“Wa inminkum illa wariduhaa, kana ‘alaa rabbika khadmaan mmaqdhiyyaa”
“Dan tiada seorangpun daripadamu melainkan mendatangi neraka itu. Hal itu bagi Tuhanmu adalah suatu kemestian yang sudah ditetapkan” Qs. 19:71 (baca Tafsir Al Azhar oleh Prof. DR. Hamka)
“Dan tiada seorangpun daripadamu melainkan mendatangi neraka itu. Hal itu bagi Tuhanmu adalah suatu kemestian yang sudah ditetapkan” Qs. 19:71 (baca Tafsir Al Azhar oleh Prof. DR. Hamka)
Mengapa masuk neraka menjadi suatu kepastian yang sudah ditetapkan? Mungkin pikiran orang akan mengatakan, “Kalau begitu Tuhan tidak adil jika semua orang dipastikan masuk neraka”. Justru disitulah terletak pernyataan keputusan keadilan Tuhan yang sesungguh-sungguhnya. Sebab pertanyaan di atas sama bobotnya dengan mengatakan, bahwa Tuhan lebih tidak adil kalau orang berdosa itu dibiarkan masuk dan berkeliaran didalam Surga. Sebab Surga itu adalah sebuah Kerajaan Tuhan yang kudus, suci bebas dari virus, bakteri dan kuman dosa. Jadi tidak layak orang yang terjangkit penyakit dosa itu diizinkan datang masuk dan tinggal serta menginjak-injak di wilayah kerajaan Tuhan yang disebut Negeri Surgawi atau Negara Surga. Dengan demikian tepat sekali apa yang dikatakan Al Qur’an:
“Innahu manya ‘ti rabbahu mujrimaan fainnalahu jahannama laa yamuutu fiihaa wa laa yakhyaa”
“Sesungguhnya barang siapa datang kepada Tuhannya dalam keadaan berdosa, maka sesungguhnya baginya neraka jahanam. Ia tidak mati di dalamnya dan tidak hidup” Qs. 20:74
Baca juga Qs. 43:74, 77.
“Sesungguhnya barang siapa datang kepada Tuhannya dalam keadaan berdosa, maka sesungguhnya baginya neraka jahanam. Ia tidak mati di dalamnya dan tidak hidup” Qs. 20:74
Baca juga Qs. 43:74, 77.
Hal ini jauh sebelum Al Qur’an mengatakan, ratusan tahun yang lalu Rasul Paulus mengatakan terlebih dahulu kepada umat manusia yang ada di Roma.
“Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Tuhan”Roma 3:23
“Sebab upah dosa ialah maut”
Roma 6:23a
Roma 6:23a
Maka akibat orang yang berbuat dosa itu adalah maut atau masuk neraka. Baik Al Qur’an maupun pernyataan Rasul Paulus tidak mengatakan masalah bobot, nilai, ukuran dan timbangan berat ringannya, besar kecilnya dosa, tapi penekanannya masalah persoalan dosa.
Karena Surga itu adalah wilayah kekuasaan Kerajaan Tuhan dimana tempat Tahta Singgasana Tuhan Sang Maha Raja Penguasa Jagad Raya Pencipta Alam Semesta itu bersemayam, maka tidak layak dimasuki dan ditempati orang yang najis, kotor kena noda dosa (Wahyu 21:27, Qs. 20:74 Qs. 43, 74, 77). Tetapi bukanlah ibadah, perbuatan baik, amal kita sudah menebus dan menghapus dosa-dosa kita, sama sekali tidak (baca HSM No. 2412-2414). Sebab ibadah, perbuatan baik, dan amal sasarannya bukanlah menjadi penebus atau penghapus dosa, melainkan menjalankan ketaatan yang mendatangkan ganjaran, jadi segala sesuatu yang kita lakukan tidak bisa dijadikan sebagai alat pencuci dan pembersih kotoran noda dosa. Sekarang bagaimana caranya kita bisa bersih suci supaya bebas lepas dari ancaman hukuman neraka jahanam dan masuk hidup di Negeri Surgawi, maka harus ada sosok Penguasa yang membebaskan dan pribadi yang suci (baca Qs. 3:45 dan Qs. 19:19. Matius 28:18, Lukas 1:35) yang menyucikan dan menyatakan kita sudah bebas dan suci layak hidup di Negeri Surgawi.
Siapakah nama sosok pribadi itu Dialah Yesus Kristus atau Isa Al Masih (Matius 1:21, Lukas 1:31, Kisah Rasul 9:5, Kisah Rasul 4:10). Yesus Kristus itulah yang akan menyatakan suatu ketetapan dan keputusan sebagai hakim yang adil (HSM Jilid I hal 74, HSB.1090, Yohanes 5:27,30) Apa yang menjadi standarisasi (ketentuan) untuk menjalankan suatu keputusan penghakiman yang adil nanti.
Iman percaya kita kepada-Nya (Yohanes 3:18, Markus 16:16) Bagaimana kalau ada orang yang tetap tidak mau beriman kepada kepada Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamatnya? Tuhan Yesus sudah mengatakan dengan tegas dan keras:
“Karena itu tadi Aku berkata kepadamu, bahwa kamu akan mati dalam dosamu, sebab jikalau kamu tidak percaya bahwa Akulah dia, kamu akan mati dalam dosamu”
Yohanes 8:24
Yohanes 8:24
“Kata Yesus kepadanya: “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.”
Yohanes 14:6
Yohanes 14:6
“Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan, tetapi siapa yang tidak percaya akan dihukum.”
Markus 16:16
Markus 16:16
“Dan keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan.”
Kisah Rasul 4:12
Kisah Rasul 4:12
Dengan kata lain Firman Tuhan yang tertulis dalam Kitab Suci mengatakan dengan tegas, jelas dan keras bahwa:
“Seorang akan masuk neraka jikalau dia tidak percaya bahwa Yesus (Isa Al-Masih) adalah jalan satu-satunya untuk masuk Surga. Jadi keputusan inilah (percaya atau tidak) yang akan dijadikan standarisasi penghakiman untuk menyatakan setiap orang masuk Surga atau neraka.”
0 komentar:
Posting Komentar