SOAL DARI CIBONG BAOLE...Wujud ASLI Allah memang TAK ADA SEORANGPUN DAPAT MELIHATNYA....Karena Allah itu ROH(Yoh 4:24).....Baca : http://tindonesia.blogspot.com/2012/09/klarifikasi-pernyataan-saya.html
SOAL Kel 33:20 => Lagi firman-Nya: "Engkau tidak tahan memandang wajah-Ku, sebab TIDAK ADA ORANG YANG MEMANDANG AKU(ALLAH) DAPAT HIDUP."
____________
Jawab :
KONTEKS PERMINTAAN MUSA SAAT ITU ADALAH IA INGIN MELIHAT SEGENAP KEMULIAAN ALLAH......
Kel. 33:18 Tetapi jawabnya: "Perlihatkanlah kiranya kemuliaan-Mu kepadaku."
MAKA DIJAWAB...
KEL 33:19 Tetapi firman-Nya: "Aku akan melewatkan segenap kegemilangan-Ku dari depanmu dan menyerukan nama TUHAN di depanmu: Aku akan memberi kasih karunia kepada siapa yang Kuberi kasih karunia dan mengasihani siapa yang Kukasihani."
>>> KEL 33:20 Lagi firman-Nya: "Engkau tidak tahan memandang wajah-Ku, sebab TIDAK ADA ORANG YANG MEMANDANG AKU(ALLAH) DAPAT HIDUP."
KARENA YANG DILIHAT OLEH MUSA ADALAH SEGENAP KEMULIAAN-NYA BUKAN ALLAH YANG NUZUL....SEDANG ALLAH YANG NUZUL DAPAT DILIHAT OLEH ABRAHAM,MUSA,DST...
PERTANYAAN :
MANA DALILNYA DI QURAN DAN HADIS YANG MENGATAKAN ALLAH TIDAK DAPAT/TIDAK AKAN./TIDAK BOLEH NUZUL KE DUNIA?
------------
Soal Yoh 1:18;Yoh 5:37
-----------
Jawab :
>Yohanes 1 : 18
LAI TB, Tidak seorangpun yang pernah melihat Allah; tetapi Anak Tunggal Allah, yang ada di pangkuan Bapa, Dialah yang menyatakan-Nya.
KJV, No man hath seen God at any time, the only begotten Son, which is in the bosom of the Father, he hath declared him.
TR, θεον ουδεις εωρακεν πωποτε ο μονογενης υιος ο ων εις τον κολπον του πατρος εκεινος εξηγησατο
Translit, theon oudeis eôraken pôpote ho monogenês huios ho ôn eis ton kolpon tou patros ekeinos exêgêsato
>Yohanes 5:37
LAI TB, Bapa yang mengutus Aku, Dialah yang bersaksi tentang Aku. Kamu tidak pernah mendengar suara-Nya, rupa-Nyapun tidak pernah kamu lihat,
KJV, And the Father himself, which hath sent me, hath borne witness of me. Ye have neither heard his voice at any time, nor seen his shape.
TR, και ο πεμψας με πατηρ αυτος μεμαρτυρηκεν περι εμου ουτε φωνην αυτου ακηκοατε πωποτε ουτε ειδος αυτου εωρακατε
Translit, kai ho pempsas me patêr autos memarturêken peri emou oute phônên autou akêkoate pôpote oute eidos autou heôrakate
Penulis kontradiksi ini tidak memperhatikan konteks ayat ini. Orang-orang Yahudi yang berdialog dengan Yesus Kristus pada saat itu memang tidak pernah mendengar suara Allah apalagi melihat wajah-Nya. Perkataan itu ditujukan kepada orang-orang Yahudi dan ayat di atas berkaitan dengan ungkapan αυτος μεμαρτυρηκεν περι εμου ; autos memarturêken peri emou, Dia yang bersaksi tentang Aku.
Ayat ini menunjuk kepada saksi Allah yang tidak kelihatan yang terdapat di dalam hati manusia. Orang Yahudi tentu akan menekankan bahwa tidak ada seorang pun yang pernah melihat Allah. Bahkan pada saat Dasa Firman diberikan, "suara kata-kata kamu dengar, tetapi suatu rupa tidak kamu lihat, hanya ada suara" (Ulangan 4:12).
Jadi perkataan Yesus Kristus bermakna bahwa "Memang benar Allah itu tidak kelihatan, demikian juga kesaksian-Nya, karena kesaksian-Nya itu adalah jawaban yang keluar dari hati manusia ketika manusia itu berhadapan dengan Aku." Jika kita diperhadapkan dengan Kristus, maka kita melihat di dalam Dia semua yang indah dan bijaksana; keyakinan seperti itu adalah kesaksian Allah di dalam hati kita.
* Keluaran 33:11
"Dan TUHAN berbicara kepada Musa dengan berhadapan muka seperti seorang berbicara kepada temannya; kemudian kembalilah ia ke perkemahan. Tetapi abdinya, Yosua bin Nun, seorang yang masih muda, tidaklah meninggalkan kemah itu."
Ungkapan wajah kepada wajah adalah ungkapan khas Ibrani yang dimengerti dengan jelas dengan kata-kata berikutnya seperti seseorang berbicara kepada temannya. Itulah persekutuan yang tidak berhingga, di mana tidak ada sesuatu yang disembunyikan dan tidak ada sesuatu yang terselubung. Bandingkan dengan ayat-ayat berikut ini:
* Kejadian 32:30
"Yakub menamai tempat itu Pniel, sebab katanya: 'Aku telah melihat Allah berhadapan muka, tetapi nyawaku tertolong!'"
* Keluaran 33:9
"Apabila Musa masuk ke dalam kemah itu, turunlah tiang awan dan berhenti di pintu kemah dan berbicaralah TUHAN dengan Musa di sana."
* Bilangan 12:8
"'Berhadap-hadapan Aku berbicara dengan dia, terus terang, bukan dengan teka-teki, dan ia memandang rupa TUHAN. Mengapakah kamu tidak takut mengatai hamba-Ku Musa?'"
* Ulangan 5:4
"TUHAN telah bicara dengan berhadapan muka dengan kamu di gunung dan di tengah-tengah api-"
* Ulangan 34:10
"Seperti Musa yang dikenal TUHAN dengan berhadapan muka, tidak ada lagi nabi yang bangkit di antara orang Israel,"
Jadi, wajah Allah dalam Alkitab Ibrani adalah ungkapan khusus untuk kehadiran atau hadiran Allah. Melihat Allah hanya mungkin melalui penyingkapan diri-Nya sendiri. Kehadiran Allah tidak pernah merupakan perasaan belaka akan sesuatu yang menakutkan, melainkan selalu merupakan kehadiran suatu Allah yang dikenal, yang pribadi dan yang tersendiri.
Selanjutnya Keluaran 24:10, "Lalu mereka melihat Allah Israel; kaki-Nya berjejak pada sesuatu yang buatannya seperti lantai dari batu nilam dan yang terangnya seperti langit yang cerah."
Ini dikenal dengan istilah theofani, kehadiran kemuliaan Allah, penyataan secara kelihatan dan secara supra alamiah keagungan Allah yang tertinggi dan yang tiada taranya. Penampakan Allah atau theofani yang terjadi di era Perjanjian Lama senantiasa terjadi dalam bentuk manusiawi atau malaikat atau juga dalam wujud gejala-gejala kosmis.
* Yesaya 6:1
"Dalam tahun matinya raja Uzia aku melihat Tuhan duduk di atas takhta yang tinggi dan menjulang, dan ujung jubah-Nya memenuhi Bait Suci."
Nabi Yesaya mendapat penglihatan, bandingkan dengan penglihatan Yohanes di pulau Patmos yang ditulis di dalam kitab Wahyu.
Demikian pula dengan Yeremia 31:3, "Dari jauh TUHAN menampakkan diri kepadanya: Aku mengasihi engkau dengan kasih yang kekal, sebab itu Aku melanjutkan kasih setia-Ku kepadamu."
Jika kita membaca Yeremia 31:1-40 maka kita akan mengetahui konteks ayat 3 yang mengandung makna alegoris di atas. Israel Utara (Efraim) akan dibina kembali, dibangun kembali dan digarap ulang. Diutarakan pula mengenai akhir dari perpecahan antara utara dan selatan dalam pengakuan bersama akan TUHAN, Allah dari seluruh bangsa itu.
* Yeremia 31:2
"Beginilah firman TUHAN: Ia mendapat kasih karunia di padang gurun, yaitu bangsa yang terluput dari pedang itu! Israel berjalan mencari istirahat bagi dirinya!"
Tuhan melepaskan Israel dari pedang Firaun dan memberikan kasih karunia kepada mereka pada hari-hari mereka di padang gurun. Ini hanyalah selaku tanda dari kasih yang kekal (ayat 3) yang telah diteruskan dalam kesetiaan ilahi hingga saat Yeremia menulis ayat di atas. Sebenarnya ungkapan kepadanya dari "Dari jauh TUHAN menampakkan diri kepadanya" adalah kepadaku menurut naskah Ibrani yaitu kepada nabi Yeremia, bandingkan dengan penglihatan Yesaya di atas.
Dalam perjanjian lama TUHAN saat menampakkan diriNya mengambil perwujutan tertentu. Misalkan dalam Kel 3 : 11 dimana menampakkan dalam bentuk tiang awan atau Kej 32 : 30 dalam wujud manusia. Penampakan inilah yang dapat dilihat oleh manusia. Tetapi wujud Allah yang sesungguhnya dalam ROH tidak pernah dilihat manusia.
Sebagai perbandingan Al-Qur’anpun mencatat penampakan TUHAN dalam perwujutan kayu:
* QS 28:30
Maka tatkala Musa sampai ke (tempat) api itu, diserulah dia dari (arah) pinggir lembah yang diberkahi, dari sebatang pohon kayu, yaitu: "Ya Musa, sesungguhnya aku adalah Allah, Tuhan semesta alam,
JADI KESIMPULAN :
Ayub 11:7-8 cukup jelas :
11:7 Dapatkah engkau memahami HAKEKAT Allah, menyelami batas-batas kekuasaan Yang Mahakuasa?
11:8 Tingginya seperti langit--apa yang dapat kaulakukan? Dalamnya melebihi dunia orang mati--apa yang dapat kauketahui?
11:9 Lebih panjang dari pada bumi ukurannya, dan lebih luas dari pada samudera.
MEMANG DALAM AKIDAH KRISTEN ALLAH ITU TAK NAMPAK....TETAPI TUHAN YESUS(SANG FIRMAN) ADALAH GAMBAR SEMPURNA DIRI ALLAH YANG TAK NAMPAK ITU....
BERDASAR Q 28:30 + AKIDAH KRISTEN DAN YAHUDI....SANGAT JELAS ALLAH YANG TAK NAMPAK DAPAT/BERKUASA MENAMPAKAN/MEWUJUDKAN DIRI-NYA DIHADAPAN MANUSIA.....
===============
PERTANYAAN : ATAS DASAR APA ANDA BERKATA ALLAH TIDAK DAPAT MENAMPAKKAN DIRI-NYA?
==========
SOAL DAKWAAN ALKITAB DIOBOK-OBOK ....
PERTANYAAN SEDERHANA : MANA AYATNYA DI QURAN YANG MANA ALLAH BERFIRMAN HAPUSLAH AYAT RAJAM PEZINAH??
MENURUT ARTIKEL ISLAM : http://www.makalahkuliah.com/2012/06/nasikh-mansukh-dalam-al-quran.html
TIPE NASAKH KE 2 SBB:
2. Naskh lafaz sedang hukumnya tetap.
Yaitu lafazh ayat dihapus dari mushaf, tapi hukumnya tetap berlaku. Contohnya tentang hukum rajam bagi pezina muhson.
Riwayat dari Said bin Al-Musayyab : “bahwa Umar bin Khattab telah berkata : “…Mengenai ayat tentang rajam, maka janganlah sampai kalian tidak mengetahuinya, karena sesungguhnya Rasulullah saw. telah menerapkan hukuman rajam, begitu juga dengan kami, kami telah mempraktekkannya. Ayat tentang rajam itu benar-benar telah diturunkan. Ayat rajam yang kami baca, “Orang tua laki-laki dan orang tua perempuan (maksudnya yang sudah menikah) jika sampai melakukan perbuatan zina, maka rajamlah keduanya dengan pasti”. Kalau bukan karena khawatir orang-orang akan mengatakan Umar telah menambahkan sebuah ayat dalam kitab Allah, pasti saya telah menulis ayat itu dengan tanganku sendiri (dalam mushaf Al-Qur’an)””.
MANA AYAT/LAFAZH RAJAM PEZINAH DI QURAN YANG DIKATAKAN OLEH UMAR BIN KHATTAB?
ATAS PERINTAH SIAPAKAH NASAKH ITU DILAKSANAKAN?
SANGAT JELAS FORUM ISLAM MENJAWABNYA ....
http://answeringkristen.wordpress.com/menjawab-tuduhan-aktifis-ffi-soal-doktrin-abrogasi-nasikh-dan-mansukh/
BACA PARAGRAF TERAKHIR :
Hal ini agaknya dapat dikuatkan dengan memperhatikan bentuk plural pada ayat Al-Nahl tersebut, “apabila Kami mengganti suatu ayat …”, kata “kami” di sini menurut hemat saya, sebagaimana halnya secara umum kata “Kami” yang menjadi pengganti nama Tuhan dalam ayat-ayat lain, menunjukkan adanya keterlibatan selain Tuhan (manusia) dalam perbuatan yang digambarkan oleh kata kerja pada masing-masing ayat. Ini berarti ada keterlibatan manusia (yakni para ahli) untuk menetapkan alternatifnya dari sekian banyak alternatif yang ditawarkan oleh ayat-ayat Al-Quran yang mansukh atau diganti itu.
JELAS BAHWA NASAKH(PENGHAPUSAN AYAT QURAN) ADALAH MELIBATKAN MANUSIA....BUKAN ATAS PRINTAH LANGSUNG DARI ALLAH SENDIRI....HAPUSLAH AYAT RAJAM PEZINAH....TIDAK ADA FIRMAN ALLAH YANG MENYATAKAN DEMIKIAN....
JADI KITAB SIAPAKAH YANG DIOBOK-OBOK MANUSIA?KIRANYA HATI NURANI ANDA MENJAWABNYA.....FIRMAN TUHAN KAMI BERKATA...
Mzm. 89:34(89-35) Aku tidak akan melanggar perjanjian-Ku, dan apa yang keluar dari bibir-Ku tidak akan Kuubah.(FIRMAN-NYA TIDAK AKAN BERUBAH...)
KESIMPULAN SAYA : BERKACALAH DAHULU SEBELUM MENDAKWA.....
0 komentar:
Posting Komentar