Mari kita bandingkan...
Kesaksian Islam => Kristen....
http://www.youtube.com/watch?v=OTFDjsWlE4w
http://www.youtube.com/watch?v=TT8YmLIzOpI
http://www.youtube.com/watch?v=T6ELs0Xg8MU
http://www.youtube.com/watch?v=TGyQV0p440E
http://www.youtube.com/watch?v=W32AYDgSnK0
http://www.youtube.com/watch?v=tnV82gFE_Fw
http://www.youtube.com/watch?v=JYtlZuIXrPk
http://www.youtube.com/watch?v=KF8_4GevIzw
http://www.youtube.com/watch?v=fNaliOEsR8Q
MENURUT Fakta dilapangan....SEORANG ISLAM masuk KRISTEN berdasar "PENGALAMAN PRIBADI BERJUMPA SANG KHALIK"....
Kesaksian Kristen=>Islam....
http://www.youtube.com/watch?v=XRBCeo7wb3k
http://www.youtube.com/watch?v=2qpHFacoWyo
http://www.youtube.com/watch?v=BLi0_r16STM
http://www.youtube.com/watch?v=DfEGdwRAyM4
http://www.youtube.com/watch?v=C8cLzhkoOeM
http://www.youtube.com/watch?v=1V9nN-gXSCo
http://www.youtube.com/watch?v=sY-hOQM3Z28&list=PLEDCFCCF4D191692D
http://www.youtube.com/watch?v=oLR0gBJoavY
Menurut FAKTA dilapangan .....SEORANG KRISTEN masuk ISLAM....berdasar "PENGETAHUAN yang TERBATAS soal SANG KHALIK"....Hos 4:6 Umat-Ku binasa karena tidak mengenal Allah;....
PENGETAHUAN yang terbatas shg....ya gitu deh.....melirik rumput tetangga...dengan PENGETAHUAN YANG TERBATAS...
MENGAPA saya katakan demikian??KARENA SEMUA DAKWAAN MEREKA SOAL KONSILI NICEA 325M...dst....dapat dengan MUDAH DIMENTAHKAN....[KICAUAN MEREKA SEMUA SERUPA...SAYA RASA ADA SESUATU DIBALIK SEMUANYA....MEREKA pindah agama BUKAN KARENA PENGALAMAN PRIBADI DENGAN TUHAN....tetapi berdasar ketidaktahuan mereka....dengan mudah tertipu oleh Al-MAKARIN alloh swt...]
Maka dari itu injil menyatakan...
Yoh. 15:16 Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu.
Yoh. 6:44 Tidak ada seorangpun yang dapat datang kepada-Ku, jikalau ia tidak ditarik oleh Bapa yang mengutus Aku, dan ia akan Kubangkitkan pada akhir zaman.
=============
PERTANYAAN BAGUS....Perenungan kita hari ini dari sobat kita...
Pertanyaan serius bagi umat islam :
Muslim mengklaim bahwa Adam(manusia pertama yang diciptakan Tuhan)adalah seorang yang beragama islam(muslim) dan pernyataan ini diakui oleh seluruh umat islam diseluruh dunia.
Tapi muslim tidak sadar bahwa klaim itu menjadi bumerang bagi kelangsungan islam sendiri,bila muslim ditanya hal dibawah ini :
Apa jawaban Adam ketika ditanya malaikat munkar dan nakir ketika dia berada didalam kubur ?
diantaranya :
siapa Tuhanmu,siapa nabimu,siapa imammu,apa agamamu,apa kitab sucimu dan siapa saudaramu ?
bagi umat islam yang merasa berilmu saya harap untuk menjawab tanpa oot maupun hujat.
Karena OOT maupun hujat merupakan bukti bahwa klaim islam hanyalah isapan jempol atau sebuah kebohongan.
==========
Seorang PAKAR ISLAM....dari Muallaf menjadi MURTADIN...
http://murtadinkafirun.forumotion.net/t3327-profesor-ahli-islam-yang-mualaf-sekarang-jadi-murtad
Profesor ahli Islam yang Mualaf
Sekarang jadi Murtad
Oleh Dr. Sami Alrabaa (penulis Kuwait
Times)
05 Oct, 2008
Surah2 yang
mengandung ajakan melakukan kekerasan, kebencian, dan diskriminasi terhadap
wanita dalam Qur’an dan Sunnah harus dilenyapkan atau dipandang sebagai hal yang
hanya cocok untuk sejarah masa lampau saja jika Islam dan Muslim ingin diterima
dalam masyarakat modern.
Di awal bulan September 2008, media Jerman melaporkan pendapat
dari Profesor Jerman ahli Islam bernama Sven
(Muhammad) Kalisch, seorang mualaf yg mengajar ilmu agama Islam di Universitas Munster di Jerman. Prof. Kalisch
menyatakan bahwa dia merasa sangat ragu bahwa
Muhammad sang Nabi Islam itu pernah benar2 ada. Dia juga menduga kemungkinan
bahwa Muhammad dianggap Nabi hanya setelah dia mati.
Prof. Sven (Muhammad)
Kalisch
Keberanian ahli Islam seperti Prof. Kalisch mengungkapkan
pendapat patut diacungkan jempol, mengingat banyak orang lain ketakutan
mengritik Islam karena segala macam intimidasi Muslim. Hampir dua tahun yang
lalu, pemikiran dan kuliah Prof. Kalisch sangatlah berbeda dengan sekarang.
Contohnya, pada kuliah umumnya di tanggal 16 Maret 2006, dia membela Syariah sebagai
hukum Tuhan. Sewaktu aku menentang pendapatnya sambil menunjukkan ayat2 keji
Qur’an yang membujuk Muslim utk melakukan kekerasan, kebencian, dan diskriminasi
atas wanita (silakan periksa Islam is a violent
Faith (Islam adalah Agama Penuh Kekerasan) http://europenews.dk/en/node/13862),
dia mulai gelagapan dan tidak tahu harus menjawab apa.
Sudah jelas bahwa
Kalisch secara drastis telah berubah dalam kurun waktu dua tahun, dari Muslim
(mualaf) yang kolot mengikuti dogma Islam, menjadi Muslim “liberal” atau KTP
saja. Apakah yang terjadi? Kita tidak tahu. Tapi satu hal yang jelas. Bagi
kebanyakan Muslim kaffah, Kalisch jelas
dianggap bid’ah atau bahkan murtad.
Sekarang kita tinggal tunggu saja dikeluarkannya sebuah fatwa bagi pembunuhan
Kalisch.
Dalam wawancaranya dengan harian Jerman di tanggal 29 Desember,
2004, Kalisch ditanyai mengapa
dia memeluk Islam. Dia menjawab, “Karena nalar dijunjung tinggi dalam Islam.”
Nalar?! Ini sungguh suatu hal yang sangat menggelikan. Qur’an dan Sunnah sarat
dengan ancaman, ketakutan, benci, kekerasan, dan diskriminasi terhadap kafirun
dan wanita. Arti Islam sebenarnya adalah “tunduk,” (dan bukan "menggunakan nalar"
!)
Bahkan para mahasiswa Kalisch juga tercengang melihat perubahan
dalam dirinya. Salah seorang mahasiswanya berkata padaku, “Aku tidak tahu apa
yang telah terjadi pada Prof. Kalisch. Dia dulu membela mati2an setiap kata
dalam Qur’an, bahkan hal yang sudah tidak dilakukan lagi di jaman ini. Sekarang dia malah habis2an menolak Qur’an dan
menuntut agar Islam diubah. Dia bahkan berkata bahwa Islam membutuhkan seorang
Martin Luther.”
Para mahasiswa Kalisch yang dalam setahun akan
lulus dan mulai mengajar di sekolah2 Islam, terbagi dalam kelompok Islam moderat
dan Islam sejati (dogmatik – mengikuti ajaran Islam per kata dalam Qur’an).
Asisten Kalisch yang bernama Lamya Kaddor sekarang masih mengajarkan Islam
dogmatik. Bu Kaddor terkenal di kalangan murid2nya (yang umumnya adalah orang2
Turki dan Arab asli) di Universitas Münster dan Sekolah Negeri Glückauf di kota
Jerman Barat bernama Dinslacken-Lohberg dekat Essen, seperti yang dinyatakan
koran Spiegel Online pada tanggal 14
Maret, 2008. Alasan mengapa dia terkenal ternyata tidak dimuat oleh Der Spiegel. Kaddor mengulang-ulang ajaran di
hadapan para muridnya bahwa : seluruh dunia takut akan Islam karena Islam mengandung
argumen yang kuat dan tak lama lagi Kalifah Muslim, kesultanan Islam, akan
berdiri dan berkuasa di seluruh dunia. Karena itu, bergembiralah wahai
Muslim!
Menurut harian Turki, Zaman, Kalisch menolak disertasi doktor (S3)
Kaddor dengan tuduhan dissertasinya sarat plagiarisme. Kalisch juga menuduh
asistennya mengkorupsi uang riset.
Seorang mahasiswa Kalisch mengatakan
padaku bahwa mayoritas koleganya lebih memilih mengajarkan berbagai bentuk Islam
dogmatik.
Menteri Pendidikan di NRW, sebuah negara bagian Jerman,
menunjuk Kalisch untuk melatih guru2 Islam untuk sekolah2 Islam dan telah
menetapkan aturan umum pendidikan Islam di sekolah2 NRW. Rincian aturannya tidak
dijelaskan.
Ayub Axel Köhler, Ketua Konsul Pusat Muslim di Jerman dan
beberapa mahasiswa Kalisch ngotot bahwa sekolah2 di Jerman harus mengajarkan
Qur’an dan Sunnah karena “Keduanya adalah firman Allah SWT.”
Wolfgang
Borgfeld, yang setelah mualaf lalu mengganti namanya menjadi Muhammad Siddiq,
mendirikan organisasi yang disebutnya sebagai “Rumah Islam” di sebelah selatan
Frankfurt. “Rumah” ini digunakan sebagai hotel dan tempat untuk berbagai seminar
dan konferensi Islam yang didanai orang2 Saudi dan Kuwait. Akan tetapi, rumah
ini umumnya merupakan sekolah untuk belajar Qur’an tanpa pengawasan resmi dari
Pemerintah.
Baru2 ini aku mengunjungi “Rumah Islam” dan Pak Siddiq
dengan gembira menunjukkan sekolahnya dan mempertemukan aku dengan murid2nya.
Aku jadi ingin tahu apakah yang telah dipelajari murid2nya (8 sampai 18 tahun).
Aku bertanya pada seorang murid perempuan berusia 16 tahun mengapa dia pakai
jilbab. Dia menjawab bahwa dia sangat bangga dengan jilbabnya karena ini berarti
dia memenuhi perintah Allah SWT.
Aku bertanya pada murid laki berusia 15
tahun apakah arti Jihad. Dia menjawab, “Jihad
berarti berperang bagi Islam agar Islam menang.”
Aku bertanya lebih lanjut,
“Apakah perlu pakai senjata?” Dia menjawab dengan tegas, “Jika perlu, ya harus
pakai senjata.”
Rumah Siddiq ini memiliki sekitar 60 murid.
Sepertiga dari mereka adalah mualaf dan mereka benar2 Muslim kaffah. Uta Rasche
menulis di Frankfurter Allgemeine (September 1, 2004):
“Jumlah mualaf di Jerman adalah sekitar 13.000 sampai
60.000 berdasarkan beberapa perhitungan. Secara umum, mereka merupakan jumlah
kecil dari 3 juta Muslim di Jerman. Tapi banyak mualaf yang punya kisah2
istimewa. Seringkali mereka sangat erat memeluk Islam – dan kadang2 mereka jadi
berbahaya. Mereka ingin membuktikan pada umat Muslim bahwa mereka serius
memeluk Islam dan ingin menunjukkan komitmen agamanya.”
Rasche
melanjutkan:
“Memang benar bahwa tidak semua
madrasah Islam menghasilkan Muslim ekstrimis dan tidak semua mualaf jadi
teroris. Tapi tatkala fundamentalis Islamis mencari orang2 di Jerman yang dapat
dimanfaatkan untuk melaksanakan tujuan2 mereka, para mualaf baru ini seringkali
jadi target yang ideal: mereka penuh semangat akan Islam, ingin membuktikan jati
dirinya sebagai Muslim, telah memutuskan segala hubungan dengan rekan2 kafir
Baratnya demi umat Muslim. Ada pula kelebihan dari mereka: mereka punya passport
Jerman sehingga bisa pergi bebas ke seluruh Eropa, mampu berbahasa Inggris
dengan baik, dan tidak tampak mencurigakan sama sekali."
Gudrun
Krämer, seorang profesor ahli Islam dari Universitas Berlin (Berlin University
(FU)) juga mendukung anggapan Professor Kalisch bahwa Muhammad sang pemimpin
Muslim sebenarnya “mungkin tidak pernah ada.” Profesor wanita ini menjelaskan
bahwa dia telah memikirkan akan hal itu dan berakhir dengan kesimpulan yang
sama. Jika memang benar begitu, mengapa dunk dia membela Qur’an yang di setiap
artikel2 dan buku2 yang ditulisnya? Contohnya, dia mencoba membenarkan ajaran
Qur’an yang menerapkan diskriminasi terhadap wanita yang jadi saksi hukum.
Penjelasan dia mengapa kesaksian wanita hanya separuh nilai kesaksian pria dalam
Qur’an adalah karena saat wanita mengalami datang bulan, mereka tidak bisa
berpikir dan mengingat dengan jelas. Lagipula, tambahnya, para wanita tersebut
buta huruf. Padahal kenyataannya, sebagian besar pria di jaman Islam awal juga
buta huruf.
(Adadeh: Nabinya sendiri juga buta
huruf!!)
Krämer bukanlah satu2nya ahli Islam relatif (plintat-plintut) di
dunia Barat. Sampai sekarang, tiada satu pun para ahli Islam ini yang berani
mengritik Qur’an dan Sunnah yang penuh ajaran melakukan kekerasan, kebencian dan
diskriminasi terhadap wanita dan kafirun. George Stauth, ahli Islam relatif
lainnya, membela Islam sebagai reaksi terhadap kolonialisme dan konsumerisme
modern Barat. Stauth menambahkan bahwa Islam merupakan “gerakan protes” terhadap
korupsi dan kemiskinan di dunia Muslim.
Jika memang begitu alasannya,
maka para Islamis, yang melakukan kekerasan, kebencian, dan diskriminasi
terhadap kafir dan wanita berdasarkan Qur’an dan Sunnah, sudah jelas tidak akan
mampu memperbaiki keadaan umat Muslim. Jika para Islamis ini berkuasa, mereka
akan mengganti satu bentuk kejahatan dengan kejahatan lain yang lebih buruk.
Mereka akan menolak pluralisme dalam politik dan agama sama sekali.
Dalam segala kasus, kami para Muslim punya hak melaksanakan ibadah agama
Islam, sama seperti umat agama lain. Tapi di saat yang sama, kita harus bersikap
tidak peduli dengan ayat2 Qur’an dan Sunnah yang mengajarkan pelanggaran hak
azasi manusia, atau kita bisa bekukan ayat2 itu, atau diskusikan ayat2 itu dalam
konteks sejarah masa lalu saja. Pengikut2 ajaran agama lain telah melakukan hal
tersebut, contohnya, umat Kristen, Yahudi, dll.
Bukan masalah apakah
Nabi Muhammad itu pernah ada atau tidak. Akan tetapi, Islam adalah kenyataan
hidup. Tapi jika kita umat Muslim ingin diterima masyarakat dunia, maka kita
harus menolak kekerasan, kebencian dan diskriminasi terhadap kaum wanita. Kita
harus menerima keberadaan agama lain seperti umat agama lain menerima kita.
Jalan mencapai tujuan itu akan panjang dan berduri. Baik masyarakat
Barat maupun Muslim yang cinta damai harus bekerja sama untuk mencapainya.
Kuliah2 Islam relatif dan rasa takut untuk menyatakan kebenaran hanyalah
memperkuat kaum Islamis dan ideologi mereka yang menghancurkan. Perang melawan
ekstrimisme dan fanatisme harus dimulai.
0 komentar:
Posting Komentar