Indah wrote: "Tentang firman aja anda tak bs menjabarkannya,,,coba menurut bahasa indonesia,apa arti dr firman itu sendiri???"
Indah Mamanya Dyo Dhia (friends with Kekuatan Kebenaran) commented on a status that you're tagged in.
Indah wrote: "Ngomong2 tentang firman,,,apa itu hakikatnya firman???"
Bima Japanneserocks Visualkei (friends with Syamsul Arifin Nababan) commented on a status that you're tagged in.
Bima wrote: "mungkin firman yg dimaksud TI dan Yanto Billy adalah Firman utina,makanya dia bingung sendiri hehehehehe"
Bima Japanneserocks Visualkei (friends with Syamsul Arifin Nababan) commented on a status that you're tagged in.
Bima
wrote: "lho katanya TI tadi YESUS adalah rohullah atau dalam theologi
berarti firman yg hidup,tp kenapa anda kok tidak mengenal akan hal
itu??? "
Bima Japanneserocks Visualkei (friends with Syamsul Arifin Nababan) commented on a status that you're tagged in.
Bima
wrote: "Yanto Billy@pada mulanya saya,saya bersama-sama dengan Yanto
Billy,dan saya adalah Yanto Billy????? Prasaan lebih bingung anda lho
pak,mohon dicerna dengan akal sehat/otak pak,jgn pake dengkul..hehehehe
Terlihat kan yg memaksakan adalah bapak.."
Indah Mamanya Dyo Dhia (friends with Kekuatan Kebenaran) commented on a status that you're tagged in.
Indah
wrote: "@yanto,,,justru Ўɐ♌ğ kelihatan bingung disini adalah anda
sendiri,,,anda malah terkesan tak paham tentang siapa tuhan anda
itu,,,mengimani sesuatu Ўɐ♌ğ kelihatan bukanlah iman lagi namanya,,"
_______________
Jawab :
Logika
manusia yang paling pintar sekalipun tidak akan dapat memahami hakekat
Allah yang tidak terbatas.(Disinilah terletak KE-MAHA-AN Allah itu
sendiri,Shg RASUL PAULUS berkata....segala PEMAHAMAN kita tentang ALLAH
suatu yang SAMAR-SAMAR ARTINYA TIDAK SEMPURNA....KARENA PEMAHAMAN TTG
ALLAH MEMANG MELAMPAUI AKAL MANUSIA ....,Baca 1Kor. 13:12 Karena
sekarang kita melihat dalam cermin suatu gambaran yang samar-samar,
tetapi nanti kita akan melihat muka dengan muka. Sekarang aku hanya
"MENGENAL" DENGAN TIDAK SEMPURNA, tetapi NANTI aku(RASUL PAULUS) akan
mengenal dengan sempurna, seperti aku sendiri dikenal.)
* Yohanes 1:1
LAI TB, Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah.
KJV, In the beginning was the Word, and the Word was with God, and the Word was God.
TR, εν αρχη ην ο λογος και ο λογος ην προς τον θεον και θεος ην ο λογος
Translit
Interlinear, en {pada} arkhê {permulaan} ên {Dia adalah} ho logos
{Firman itu} kai {dan} ho logos {Firman itu} ên {Dia adalah} pros {ke
arah, (sehakekat melekat)} ton theon {Allah itu} kai {dan} theos {Allah}
ên {(Dia adalah) adalah} ho logos {Firman itu}
Terjemahan-terjemahan lainnya, bisa kita cek sbb :
Alkitab
LAI Terjemahan Lama, "Maka pada awal pertama adalah Firman, dan Firman
itu bersama-sama dengan Allah, dan Firman itulah djuga Allah."
Kitab Soetji Indjil 1912, "Kalam telah ada dari moelanja. Kalam itoe bersama-sama dengan Allah, dan Kalam itoe adalah Allah."
Alkitab
Shellabear, "Maka pada moelanja ada Perkataan itoe, dan Perkataan itoe
beserta dengan Allah, dan Perkataan itoe Allah adanja."
King James Version, "In the beginning was the Word, and the Word was with God, and the Word was God."
New International Version, "In the beginning was the Word, and the Word was with God, and the Word was God."
The
Orthodox Jewish Brit Chadasha, "Bereshis was the Dvar Hashem, and the
Dvar Hashem was agav Hashem, and the Dvar Hashem was nothing less, by
nature, than Elohim! "
The Pesyita Aramaic, "B'RISITA (pada
mulanya) 'ITUHI (sudah) HEWA (ada) MELTA (Firman) 'ITUHI (sudah) HEWA
(ada) LEWAT (ke pada) 'ALAHA (Allah) V'ALAHA (dan Allah) 'ITUHI (sudah)
HEWA (ada) HU (itu) MELTA (Firman)"
The Aramaic New Covenant, "In
the beginning (risita) the Word (melta) having (it) been (hewa) and the
Word (melta) having (it) been (hewa) unto (lewat) God ('alaha) and God
('alaha) having (it) been (hewa) the Word (melta)."
Khusus tentang frasa terakhir :
και θεος ην ο λογος - kai theos ên ho logos
dan – Allah – Dia adalah – Firman itu
and – God – was – the Word
Penerjemahan
dibalikkan menjadi "Firman itu adalah Allah" karena ο λογος – ho logos
adalah subyek dengan artikel 'ho' di depannya.
Urutan kalimat dalam bahasa Yunani tidak seperti bahasa Indonesia ataupun Inggris, bahwa musti subyek baru predikat.
Struktur
kalimat Yunani berbeda, apa yang ada di muka adalah yang merupakan
penekanan. Jadi Yohanes menekankan hakekat ο λογος – ho logos adalah
θεος - theos (Allah), sehingga dalam penulisannya kata θεος - theos
diletakkan di depan.
Ungkapan "θεος ην ο λογος - theos ên ho
logos", "Firman itu adalah Allah" menyatakan bahwa Sang Firman (Yesus
Kristus) memiliki ουσια – ousia (hakekat/dzat) Allah. Kata θεος - theos
menggunakan nomina, bukan kata sifat (adjektiva), jadi menekankan
ke-Allahan dan bukan keilahian Yesus Kristus.
* Yohanes 1:14
LAI
TB, Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita
telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya
sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran.
KJV,
And the Word was made flesh, and dwelt among us, (and we beheld his
glory, the glory as of the only begotten of the Father,) full of grace
and truth.
TR, και ο λογος σαρξ εγενετο και εσκηνωσεν εν ημιν και
εθεασαμεθα την δοξαν αυτου δοξαν ως μονογενους παρα πατρος πληρης
χαριτος και αληθειας
Interlinear, kai {adapun} ho {itu} logos
{Firman} sarx {daging} egeneto {telah menjadi,} kai {dan} eskênôsen
{berdiam} en {diantara} hêmin {kita,} kai {(bahkan)} etheasametha tên
{kita telah melihat} doxan autou {kemuliaanNya,} doxan {kemuliaan} hôs
{sebagai} monogenous {Yang Tunggal/ Yang Unik} para {dari} patros
{Bapa,} plêrês {penuh} kharitos {dengan anugerah} kai {dan} alêtheias
{kebenaran.}
"ο λογος σαρξ εγενετο - ho logos sarx egeneto" Firman itu menjadi "daging" (harfiah) LAI menterjemahkannya 'manusia'.
Kata 'logos' yang ditujukan kepada Yesus Kristus tertulis "HO LOGOS" hanya dijumpai di Yohanes 1:1, 14; 1 Yohanes 1:1 dan Wahyu 19:13=>Firman ALLAH(HO LOGOS THEOS).
Firman
Allah itu (sejak semula) adalah bersama-sama dengan Allah dan adalah
Allah. Firman (Sabda/Kalam/Kalimat Allah) itu turun (nuzul) ke dunia
menjadi manusia Yesus, dan tinggal diantara manusia. Ketika itulah
sesuatu yang tidak berbatas (Firman) harus menajdi terbatas di dunia
yang terbatas. Namun "pembatasan" ini tidaklah menghilangkan ataupun
menggantikan potensi ZatNya yang ilahi, melainkan "terselubung
sementara" (pentabiran) atas unsur-unsur keilahian tertentu yang memang
tidak mutlak dibutuhkan untuk diperankan dalam misi-Nya ke dunia.
Misalnya, dalam keadaanNya sebagai manusia untuk sementara waktu, Yesus
Kristus tidak serentak ada di Yerusalem sekaligus di Nazareth, atau Ia
membatasi diriNya "tidak-tahu" hari kiamat dan lain sebagainya. Bahkan
kita dapat pula menunjuk bahwa Allah sendiri juga "menyelubungkan"
sifat-sifat ilahi tertentu dari pemahaman manusia di dunia ini. Misalnya
sifat Maha Adilnya Allah!
Keadilan Allah itu masih terselubung :
Dunia
tidak mempunyai cara untuk membuktikan Allah itu Maha Adil seperti yang
diinginkannya. Sampai saat inipun Allah sepertinya tetap
"diskriminatif", membedakan nasip anak raja yang penuh dengan
kelimpahan, dibandingkan dengan si-anak gembel dan cacat
buta-tuli-lumpuh dan yang terlahir kembar-siam, atau anak miskin yang
lahir di kolong jembatan!.
Kemaha-adilan Allah tidak betul-betul
bisa diperlihatkan Allah dalam karyaNya di bumi ini. Namun "keadilan
yang terselubung" ini tidak menjadikan Allah tidak Maha-Adil, atau
menjadikan Dia bukan Allah.
Saatnya akan tiba, ketika batas
pengelihatan kita akan menjadi tak terbatas sehingga akan tersingkap
bahwa Tuhan itu sungguh MAHA-ADIL bagi semua makhluk! Dan itu akan
dibuktikanNya pada Hari Penghakiman di akhir zaman oleh Tuhan kita Yesus
Kristus.
Begitu pula dengan perselubungan keilahian Yesus,
dimana perselubungan ini bukanlah suatu pelenyapan, melainkan "non-aktif
sementara", karena memang tidak mutlak diperlukan dalam misiNya di bumi
yang terbatas ini. Keilahian Yesus tidak pernah hilang karenanya.
Jadi,
ketika inkarnasi Allah menjadi manusia, maka selalu ada unsur-unsuar
keilahian yang ditabirkan (diselubungkan) dalam diri Yesus Kristus.
Sebaliknya, selalu ada pula unsur-unsur insani yang ditambahkan kepada
keilahianNya, seperti : Ia bisa merasa haus, lapar, lelah/letih, sedih,
terharu dll. Sehingga Yesus dalam inkarnasi-Nya ini adalah betul-betul
manusia sejati, kecuali dia tanpa berdosa :
* Ibrani 4:15
LAI
TB, Sebab Imam Besar yang kita punya, bukanlah imam besar yang tidak
dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita, sebaliknya sama dengan
kita, Ia telah dicobai, hanya tidak berbuat dosa.
KJV, For we have
not an high priest which cannot be touched with the feeling of our
infirmities; but was in all points tempted like as we are, yet without
sin.
TR, ου γαρ εχομεν αρχιερεα μη δυναμενον συμπαθησαι ταις ασθενειαις ημων πεπειραμενον δε κατα παντα καθ ομοιοτητα χωρις αμαρτιας
Interlinear,
ou {bukan} gar {sebab} ekhomen {kami mempunyai} arkhierea {Imam besar}
mê {tidak} dunamenon {(yang) dapat} sumpathêsai {turut merasakan} tais
astheneiais {kelemahan-kelemahan} hêmôn {kita} pepeiramenon {walaupun
telah digoda} de {tetapi} kata panta {dalam segalas esuatu} kath
{menurut} homoiotêta {cara yang sama} khôris {tanpa} hamartias {dosa}
Terjemahan
yang tepat untuk "χωρις αμαρτιας - khôris hamartias" sebenarnya bukan
"tidak berbuat dosa" melainkan "tanpa dosa" (KJV, without sin).
-----
Seorang
rekan Muslim menulis kepada saya tentang kejanggalan Yohanes 1:1 dengan
memberikan ilustrasi sebagai berikut, "Pada mulanya adalah Firman;
Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah."
Kemudian Firman diumpamakan sebagai Ali dan Allah sebagai Badu sehingga
menjadi kalimat yang berbunyi, "Pada mulanya adalah Firman (Ali), Firman
(Ali) itu bersama-sama dengan Allah (Badu) dan Firman (Ali) itu adalah
Allah (Badu)." Suatu hal yang menurut rekan ini tidak masuk diakal.
Yohanes
1:1 tidak dapat ditelusuri dengan logika manusia seperti Ali dan Badu
karena Ali dan Badu adalah dua pribadi yang berbeda sedangkan Yesus
Kristus (Sang Firman) dan Bapa (Allah) adalah satu [HEN ESMEN=>SATU
FAKTANYA](Yohanes 10:30).(BUKTI BAHWA ALLAH SUATU KESATUAN YANG KOMPLEKS
=> YOH 10:38;YOH 14:10;YOH 14:11 => ....Bapa di dalam Aku(TUHAN
YESUS) dan Aku(TUHAN YESUS) di dalam Bapa.....=>SHG NAMA-NYA SAMA
DENGAN BAPA(YOH 17:11;YOH 17:12 => ... nama-Mu yang telah Engkau
berikan kepada-Ku...)=>JADI KESEHAKEKATAN TUHAN YESUS(SANG FIRMAN) DAN ALLAH SANGAT KOMPLEKS.....
Ayat
ini pun tidak menyiratkan bahwa Allah yang Esa itu terdiri atas "tiga"
pribadi, ayat ini menerangkan tentang keberadaan sang 'logos' atau
Firman yang adalah Allah itu sendiri.
Kata yang dipakai di dalam
Perjanjian Lama bagi firman adalah דָּבָר - DAVAR, Ibrani. Kata 'DAVAR'
berarti perkataan, akan tetapi bukan perkataan yang kosong. 'DAVAR'
adalah perkataan yang telah berisikan latar belakang atau dasar yang
terkandung di dalam perkataan itu. Kata 'DAVAR' senantiasa cocok dengan
perkara yang diungkapkan di dalam perkataan itu. Oleh karena itu sifat
terpenting dari kata 'DAVAR' ialah "kebenaran".
* Yesaya 55:10-11,
55:10
LAI TB, Sebab seperti hujan dan salju turun dari langit dan tidak
kembali ke situ, melainkan mengairi bumi, membuatnya subur dan
menumbuhkan tumbuh-tumbuhan, memberikan benih kepada penabur dan roti
kepada orang yang mau makan,
KJV, For as the rain cometh down, and
the snow from heaven, and returneth not thither, but watereth the earth,
and maketh it bring forth and bud, that it may give seed to the sower,
and bread to the eater:
Hebrew,
כִּי כַּאֲשֶׁר יֵרֵד הַגֶּשֶׁם
וְהַשֶּׁלֶג מִן־הַשָּׁמַיִם וְשָׁמָּה לֹא יָשׁוּב כִּי אִם־הִרְוָה
אֶת־הָאָרֶץ וְהֹולִידָהּ וְהִצְמִיחָהּ וְנָתַן זֶרַע לַזֹּרֵעַ וְלֶחֶם
לָאֹכֵל׃
Translit, KÏ KA'ASYER YÊRÊD HAGESYEM VEHASYELEG
MIN-HASYÂMAYIM VESYÂMÂH LO' YÂSYUV KÏ 'IM-HIRVÂH 'ET-HÂ'ÂRETS VEHOLÏDÂH
VEHITSMÏKHÂH VENÂTAN ZERA' LAZORÊA' VELEKHEM LÂ'OKHÊL
55:11 LAI
TB, demikianlah firman-Ku yang keluar dari mulut-Ku: ia tidak akan
kembali kepada-Ku dengan sia-sia, tetapi ia akan melaksanakan apa yang
Kukehendaki, dan akan berhasil dalam apa yang Kusuruhkan kepadanya.
KJV,
So shall my word be that goeth forth out of my mouth: it shall not
return unto me void, but it shall accomplish that which I please, and it
shall prosper in the thing whereto I sent it.
Hebrew,
כֵּן
יִהְיֶה דְבָרִי אֲשֶׁר יֵצֵא מִפִּי לֹא־יָשׁוּב אֵלַי רֵיקָם כִּי
אִם־עָשָׂה אֶת־אֲשֶׁר חָפַצְתִּי וְהִצְלִיחַ אֲשֶׁר שְׁלַחְתִּיו׃
Translit,
KÊN YIHYEH DEVÂRÏ 'ASYER YÊTSÊ' MIPÏ LO'-YÂSYUV 'ÊLAY RÊYQÂM KÏ
'IM-'ÂSÂH 'ET-'ASYER KHÂFATSTÏ VEHITSLÏAKH 'ASYER SYELAKHTÏV
Firman
Allah adalah firman yang bekerja, bukan firman yang mati sebab ayat di
atas menyebutkan bahwa firman Allah tidak akan kembali dengan hampa,
melainkan akan melaksanakan apa yang dikehendaki oleh Allah, seperti
hujan dan salju yang turun dari langit tidak akan kembali ke situ,
melainkan akan mengairi bumi dan membuatnya subur sehingga memberikan
hasil yang diharapkannya.
Firman Allah adalah firman yang
bekerja, bukan firman yang mati, ternyata dari karya penciptaan Allah.
Mazmur 33:9 umpamanya menulis, "Sebab Dia berfirman, maka semuanya jadi;
Dia memberi perintah, maka semuanya ada."
Ayat-ayat lain misalnya:
* Mazmur 147:15-18,
147:15 Ia menyampaikan perintah-Nya ke bumi; dengan segera firman-Nya berlari.
147:16 Ia menurunkan salju seperti bulu domba dan menghamburkan embun beku seperti abu.
147:17 Ia melemparkan air batu seperti pecahan-pecahan. Siapakah yang tahan berdiri menghadapi dingin-Nya?
147:18 Ia menyampaikan firman-Nya, lalu mencairkan semuanya, Ia meniupkan angin-Nya, maka air mengalir.
* Yesaya 40:26,
Arahkanlah
matamu ke langit dan lihatlah: siapa yang menciptakan semua bintang itu
dan menyuruh segenap tentara mereka keluar, sambil memanggil nama
mereka sekaliannya? Satu pun tiada yang tak hadir, oleh sebab Ia maha
kuasa dan maha kuat.
Perjanjian Lama juga mengatakan, bahwa
pekerjaan Allah adalah juga firman-NYA. Pekerjaan atau karya Allah
dipakai oleh Allah untuk berfirman. Mazmur 19:2-4 umpamanya menulis,
"Langit menceritakan kemuliaan Allah, dan cakrawala memberitakan
pekerjaan tangan-Nya; hari meneruskan berita itu kepada hari, dan malam
menyampaikan pengetahuan itu kepada malam. Tidak ada berita dan tidak
ada kata, suara mereka tidak terdengar;"
Firman Allah adalah
firman yang bekerja, dan sebaliknya, bahwa pekerjaan atau karya Allah
adalah pekerjaan yang berbicara. Firman Allah tidak dapat dibedakan
dengan karya-NYA sedangkan karya-NYA tidak juga dapat dibedakan dengan
firman-NYA. Keduanya adalah sama, dan mewujudkan dua segi dari satu
kenyatakan, tidak dapat disamakan dengan perkataan manusia.
Di
Yohanes 1:1, 14 disebutkan bahwa Yesus Kristus adalah Firman, yang pada
mulanya bersama-sama dengan Allah dan Allah adanya, tetapi yang kemudian
menjadi manusia. Yesus Kristus adalah pengejawantahan firman Allah dan
di dalam diri Yesus Kristus itu Allah berfirman kepada manusia. Yesus
Kristus adalah penyataan Allah atau Allah sendiri dengan firman dan
karya-NYA secara konkrit.
Seorang rekan Muslim pernah bertanya,
jika Allah itu Esa, siapakah yang memerintah di Surga ketika Yesus ada
di dunia. Ada lagi yang bertanya, jika seandainya Allah menjelma menjadi
manusia dalam sosok bayi, hebat dong dunia ini dipelihara dan diatur
oleh seorang bayi :-) bahkan surga kosong melompong karena Allah sudah
berubah menjadi sesosok bayi.
Suatu hal yang tidak disangkal dan dipungkiri baik oleh Kristen maupun Islam adalah bahwa Allah itu MAHAHADIR.
Jika
saat ini Tuhan berada di Jakarta, tidak mustahil DIA berada di Mekkah,
tidak mustahil DIA berada di Yerusalem, dan tidak mustahil pula DIA
berada di Roma, bahkan DIA pun berada di dunia orang mati (alam barzakh,
Ibrani שְׁאוֹל - SYE'ÔL, Yunani αδης - HADÊS).
Demikian pula
halnya jika suatu saat Allah menjelma menjadi manusia yaitu Yesus
Kristus dengan segala hakekat ke-Allah-an-NYA, tidak mustahil pula DIA
masih berada di surga karena DIA Mahahadir.
* Mazmur 139:7-11
139:7 Ke mana aku dapat pergi menjauhi roh-Mu, ke mana aku dapat lari dari hadapan-Mu?
139:8 Jika aku mendaki ke langit, Engkau di sana; jika aku menaruh tempat tidurku di dunia orang mati, di situ pun Engkau.
139:9 Jika aku terbang dengan sayap fajar, dan membuat kediaman di ujung laut,
139:10 juga di sana tangan-Mu akan menuntun aku, dan tangan kanan-Mu memegang aku.
139:11 Jika aku berkata: "Biarlah kegelapan saja melingkupi aku, dan terang sekelilingku menjadi malam,
Allah
Mahahadir berarti bahwa Allah hadir di mana-mana dengan seluruh
keberadaan-NYA pada segala waktu. Kemahahadiran Allah tidak dibatasi
oleh ruang, tidak gentar oleh kecepatan, dan tidak dipengaruhi oleh
gelap. Kemahahadiran itu tidak berarti bahwa diri Allah disebarkan ke
seluruh alam semesta seolah-olah sebagian dari DIA ada di sini dan
sebagian di sana. Seluruh keberadaan-NYA ada di mana-mana, di setiap
tempat, dan kehadiran TUHAN di dalam setiap orang percaya memberikan
sebuah ilustrasi yang bagus tentang ini.
Mari kita membahas 2 perkara yang sering disalah-salahkan terhadap Yesus selaku Sang Firman.
Pertama :
Jangan
salah, bahwa Firman bukanlah sekedar firman, bukan bunyi-bunyian wahyu
dalam kata-kata, melainkan Sang Firman, "Aku-nya Firman" ("Penyebab/
Pembicara firman")! Karena Firman adalah sosok keseluruhan firman, maka
kita melihat bahwa setiap firman/ ucapan Yesus adalah wahyu, adalah
Injil. Sang Firman/Kalimat selalu mengalirkan setiap kalimat Allah dari
diriNya. Yesus bukan seperti nabi lainnya yang sesekali saja (secara
berkala) menerima wahyu sambil menyisakan banyak saat-saat lainnya yang
tidak mendapat wahyu (kosong wahyu). Yesus adalah Firman yang telah
disosokkan (The Word personified). yang senantiasa berwahyu! Itulah
sebabnya tidak ada orang yang mampu menunjukkan kapan dan bagaimana
Wahyu Allah itu diturunkan Allah kepada Yesus; bertahap? Sekaligus?
Lewat Gabriel? Langsung? Atau bagaimana?
Tetapi para skeptis
terobsesi menolak Yesus sebagai Sang Firman. Mereka memelintirnya secara
amat bengkok sehingga kehilangan obyektifitasnya terhadap Yesus.
Firman/
Kalimat Allah yang jelas-jelas dimaksudkan sebagai entitas (sosok
eksistensi), telah digeser keluar dari norma-norma penafsiran biasa,
beribah menjadi "satu proses kuasa suara Allah" yang menghasilkan Yesus
(dalam janin) melalui kalimat "JADILAH". Padahal di lain pihak Sang
Firman/ Kalimat Allah itu dipahami sebagai azaz, ide, gagasan, sebab dan
pernyataan hakiki dan kekal, dengan kebesaran cakupan yang tak
terbatas, Diana hukum dan perintah-perintah Allah juga "diturunkan" dari
sana dan menjadi Kitab-kitab Allah. Jadi, terdapat dualisme yang serius
tentang apa itu Firman/ Kalimat Allah yang digelarkan kepada Yesus
Kristus. Sang Firman yang memiliki firman yang tak terbatas, kini
terkesan disempitkan dan diidentikkan oleh penafsir sebagai akibat
(produk) dari sebuah kata-suara "JADILAH!", Yaitu sebuah kata khusus
dari mulut Allah ketika ingin menciptakan sesuatu.
Dalam sejarah
penciptaan dan mujizat Tuhan. "JADILAH" selalu, jadi, final, langsung
berfungsi penuh seperti yang ingin dijadikan Allah. Namun khusus disini
tidak selas "jadinya" Kalimat Allah itu sampai kemana akhirnya. Para
penafsir tidak berani menjabarkan apakah KalimatNya selesai menajdi
"janin" saja (dan seterusnya diproses secara alamiah dalam rahim Maria,
bukan lahi bagian dari mujizat "jadilah"), ataukah menjadi manusia utuh
Yesus mirip kasus Adam (sayng satu pendewasaan melewati prises embio dan
kelahiran; yang lain secara instant).
Tetapi yang paling penting
dipertanyakan bukanlah produknya, melainkan KalimatNya. Kita bertanya
sederhana, setelah kalimat "JADILAH" itu diucapkan, apakah Kalimat-Nya
selesai berfungsi dalam diri Yesus seperti halnya pada kasus Adam?
Ataukah justru "JADILAH" itu adalah bagian dari yang selalu melekat dan
aktif dalam diri Yesus sebagai Sang Firman? Bila KalimatNya selesai
"menjadi" (lalu lenyap dari diri Yesus seperti halnya Adam), tentu Yesus
tidak bisa selalu berwahyu atau bermujizat kecuali menunggu wahyu baru/
Kalimat itu diturunkan kembali di lain waktu. Namun diamanapun, para
pembaca Injil tidak mendapati satu ucapan yesus yang non-wahyu!. Bahkan
kalimat "JADILAH" itulah yang selalu melekat pada diri Yesus dalam
setiap mujizat yang dilakukanNya! Tidak percaya? Kita petik 3 contoh
saja disini :
Mat.
8:3 Lalu Yesus mengulurkan tangan-Nya, menjamah orang itu dan
berkata: "AKU MAU, JADILAH engkau tahir." SEKETIKA ITU JUGA TAHIRLAH
orang itu dari pada kustanya.
Mrk. 1:41 Maka tergeraklah
hati-Nya oleh belas kasihan, lalu Ia mengulurkan tangan-Nya, menjamah
orang itu dan berkata kepadanya: "AKU MAU, JADILAH engkau tahir."
Luk. 5:13 Lalu Yesus mengulurkan tangan-Nya, menjamah orang itu, dan berkata: "AKU MAU, JADILAH engkau tahir." SEKETIKA ITU JUGA lenyaplah penyakit kustanya.
DALAM
HAL DIATAS TIDAK TERTULIS ALLAH MAU JADILAH.....TETAPI AKU MAU,
JADILAH....TEPAT SPT AYAT YANG TERTULIS DALAM QURAN....BAHWA JIKA ALLAH
BERKEHENDAK CUKUP BERKATA JADILAH....MAKA JADILAH ITU.....
Yesus Kristus Sang Firman, senantiasa berfirman! Dialah "Aku-Kalimat-Allah" (entitas, sosok, "penyata/pemilik") yang mencakup segala Kalimat termasuk Kalimat-Cipta (Creating Word) "JADILAH". Kalimat-Cipta bukan sekedar suara atau bunyi yang selesai dan tidak berfungsi setelah diucapkan. Ia hidup dan terus berdaya dalam Firman yang hakiki, kekal, menghidupkan dan tak terbatas.
Yesus berkata dalam otoritas ilahi :
* Yohanes 8:51
LAI TB, Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa menuruti firman-Ku, ia tidak akan mengalami maut sampai selama-lamanya."
KJV, Verily, verily, I say unto you, If a man keep my saying, he shall never see death.
TR, αμην αμην λεγω υμιν εαν τις τον λογον τον εμον τηρηση θανατον ου μη θεωρηση εις τον αιωνα
Interlinear, amên {sesungguhnya} amên {sesungguhnya} legô {Aku berkata} umin {kepadamu} ean {jikalau} tis {ada orang} ton logon {Firman} ton emon {Ku} têrêsê {menuruti} thanaton {kematian} ou mê {pasti tidak} theôrêsê {ia akan mengalami} eis ton aiôna {sampai selama-lamanya}
Mengapa hanya Yesus saja?
Akibat dari tafsiran yang hanya bertujuan untuk mengalihkan Yesus sebagai Sang Firman, para pengkritik Alkitab harus menjawab pula mengapa hanya kepada Yesus saja Allah memberikan Dia gelar "Firman Allah/ Kalimat Allah/ Kalam Allah" ?
Mengapa gelar tersebut tidak dikenakan juga kepada Adam, Hawa, atau nabi-nabi yang semuanya juga tercipta dengan "Kalimat Allah" yang sama "jadilah!" Adakah Allah lalai memberikan gelar ini kepada orang-orang yang lain?
Mrk. 13:31 Langit dan bumi akan berlalu, tetapi perkataan-Ku tidak akan berlalu.
Luk. 21:33 Langit dan bumi akan berlalu, tetapi perkataan-Ku tidak akan berlalu."
Yoh. 8:51 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa menuruti firman-Ku, ia tidak akan mengalami maut sampai selama-lamanya." =>SIAPA SAJA yang menuruti FIRMAN Tuhan Yesus tidak akan mengalami MAUT sampai selama-lamanya....dan itu KEPASTIAN(Yoh 10:28).....
>Apakah ada para nabi spt MUSA/MUHAMMAD berani berkata menuruti FIRMAN-KU ...???
Kedua :
Para sinis tidak tahan melihat supremasi Yesus sebagai Sang Firman (ο λογος – ho logos) yang mampu berfirman non-stop, dan berfirman "Jadilah!". Itu akan berarti Yesus seperti Tuhan, berkuasa mencipta.
Namun, Injil meneguhkan bahwa Firman itu (yang menjadi manusia Yesus) memang adalah Pencipta! Ia bukan hanya berurusan dengan pengajaran atau pemberita wahyu, tetapi Ia adalah Sang Kalimat itu sendiri, Ia adalah Pemilik Firman, Pemilik Kalimat dan Ia adalah sekaligus Pelaksana Kalimat (teladan melakukan apa yang diajarkanNya) dan Ia adalah Pelaku Kuasa Kalimat, yaitu melakukan mujizat-mujizat terbesar lewat Crating Word (Firman yang berdaya cipta) "JADILAH!".
Itulah sebabnya Yesus berkuasa mencipta roti dan ikan, dan JADILAH roti dan ikan dalam skala yang spektakuler, Ia mencipta anggur dari air, dan JADILAH anggur! Ia mencipta kehidupan dari benda mati. Ia mencipta manusia hidup dari bangkai Lazarus, dan JADILAH Lazarus! Dan Dia pula yang menghidupkan diriNya dari kematian ala dunia, menandakan bahwa Ia tidak takhluk dibawah kodrat alam.
Namun dalam hal inipun, para sinis tidak mengambil himahNya, melainkan terus menyanggah Yesus Kristus demi mengkerdilkanNya. Dalam alas an lain mereka mengatakan bahwa mujizat Yesus itu terjadi bukan karena Yesus, melainkan diperkuat oleh malaikat Jibril dan diizinkan Allah untuk terjadinya.
Mereka lupa, bahwa malaikat manapun tidak punya kuasa untuk mencipta. Hanya Allah saja yang ber-otoritas mencipta :
* Yohanes 1:3
LAI TB, Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatu pun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan.
KJV, All things were made by him; and without him was not any thing made that was made.
TR, παντα δι αυτου εγενετο και χωρις αυτου εγενετο ουδε εν ο γεγονεν
Interlinear, panta {segala sesuatu} di {melalui} autou {Dia} egeneto {dijadikan} kai {dan} khôris {tanpa} autou {Dia} egeneto {dijadikan} oude en {tidak satupun} ho gegonen {sesuatu terjadi}
* Mazmur 33:9
LAI TB, Sebab Dia berfirman, maka semuanya jadi; Dia memberi perintah, maka semuanya ada.
KJV, For he spake, and it was done; he commanded, and it stood fast.
Hebrew,
כִּי הוּא אָמַר וַיֶּהִי הוּא־צִוָּה וַיַּעֲמֹד׃
Translit, KI HU 'AMAR VAYEHI HU-TSIVAH VAYA'AMOD
* Yesaya 45:12
LAI TB, Akulah yang menjadikan bumi dan yang menciptakan manusia di atasnya; tangan-Kulah yang membentangkan langit, dan Akulah yang memberi perintah kepada seluruh tentaranya.
KJV, I have made the earth, and created man upon it: I, even my hands, have stretched out the heavens, and all their host have I commanded.
Hebrew,
אָנֹכִי עָשִׂיתִי אֶרֶץ וְאָדָם עָלֶיהָ בָרָאתִי אֲנִי יָדַי נָטוּ שָׁמַיִם וְכָל־צְבָאָם צִוֵּיתִי׃
Translit, ANOKHI 'ASITI ERETS VE'ADAM 'ALEIHA VARATI 'ANI YADAI NATU SYAMAYIM VEKHOL-TSEVA'AM TSIVEITI
Dalam Mat. 8:3 ; Mrk. 1:41 ; Luk. 5:13. Anda akan melihat bahwa Yesus mermujizat dan mencipta atas kemauanNya sendiri. Itu bukan dari hasil perizinan (atau tidak-izin) dari Allah, sebab Firman selalu menyatu dengan Allah, dalam segala perkataanNya dan segala perbuatanNya.
Akhirnya kita akan selalu melihat, bahwa kepada Yesus, tidak pernah diturunkan suatu wahyu/ kalimat Allah yang terpisah dari diriNya (bertahap ataupun sekaligus), karena Ia-lah Sang Firman/ Sang Kalimat/ Sang Wahyu itu sendiri yang emmang melekat dalam diriNya.
Yesus berkata kepada murid-muridNya dalam ayat ini :
* Yohanes 14:10
LAI TB, Tidak percayakah engkau, bahwa Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku? Apa yang Aku katakan kepadamu, tidak Aku katakan dari diri-Ku sendiri, tetapi Bapa, yang diam di dalam Aku, Dialah yang melakukan pekerjaan-Nya.
KJV, Believest thou not that I am in the Father, and the Father in me? the words that I speak unto you I speak not of myself: but the Father that dwelleth in me, he doeth the works.
TR, ου πιστευεις οτι εγω εν τω πατρι και ο πατηρ εν εμοι εστιν τα ρηματα α εγω λαλω υμιν απ εμαυτου ου λαλω ο δε πατηρ ο εν εμοι μενων αυτος ποιει τα εργα
Interlinear, ou {tidakkah} pisteueis {engkau percaya} hoti {bahwa} egô {Aku} en {didalam} tô patri {Bapa} kai {dan} ho patêr {Bapa} en {didalam} emoi {Aku} estin {berada} ta rêmata {perkataan-perkataan} ha {yang} egô {Aku} lalô {mengatakan} umin {kepadamu} ap {dari} emautou {(kehendak)-Ku sendiri} ou {tidak} lalô {Aku mengatakan} ho de {tetapi} patêr {Bapa} ho en {didalam} emoi {Aku} menôn {yang diam} autos {-Nya} poiei {melakukan} ta erga {perbuatan-perbuatan}
Ayat diatas adalah sebuah pernyataan yang dalam, dan harap dicamkan bahwa apabila Yesus berkata, itu adalah pekerjaan Allah ang diam didalam diriNya! Kita tadinya berharap Yesus berkata : "Bapa berkata-kata melalui Aku". Tetapi ternyata Ia berkata lain, dan itu pasti membungkam mulut para sinis/ pengkritik. Ia berkata : "Bapa yang diam didalam Akulah yang melakukan pekerjaan-pekerjaanNya"
Muhammad mengakui bahwa ia tidak lebih dari seorang manusia, dan Al-Qur’an jelas menunjukkan buktinya: “Katakanlah, sesungguhnya aku ini hanya seorang manusia seperti kamu.”
Muhammad sangat tahu bahwa ia dan para nabi lainnya semuanya sama adalah manusia berdosa. Al-Quran telah berulang menegaskan keberdosaan dari Adam, Ibrahim, Musa,... hingga kepada dia Muhammad sendiri (a.l. Surat 2:36; 7:22. 23; 26:82; 28:15,16; 38:24, 25; 37:142; 40:55; 47:19; 48:1,2) Itu dikatakan oleh Tuhan dengan pengecualian Isa Al-Masih (Surat 19:19, 34, HS Bukhari 1493). Itu sebabnya Muhammad sampai saat kritis terakhirnya masih mencari pengampunan Allah dan minta dihubungkan dengan Yesus, sebagai “TemanYang Maha Tinggi”. Sebaliknya, dimanapun – di Al-Quran atau Alkitab – Yesus tidak pernah minta ampun apapun kepada Tuhan, malah sebaliknya memberi pengampunan bagi orang berdosa: “Hai anakKu, dosamu sudah diampuni” (Mar.2:5).
Ketahuilah bahwa selama Tuhan Yesus di dunia Ia berkuasa mengampuni dosa....
Mat. 9:6 Tetapi supaya kamu tahu, bahwa di dunia ini Anak Manusia berkuasa mengampuni dosa"* --lalu berkatalah Ia kepada orang lumpuh itu--:/"Bangunlah, angkatlah tempat tidurmu dan pulanglah ke rumahmu!"
Mrk. 2:10 Tetapi supaya kamu tahu, bahwa di dunia ini Anak Manusia berkuasa mengampuni dosa" --berkatalah Ia kepada orang lumpuh itu--:
Luk. 5:24 Tetapi supaya kamu tahu, bahwa di dunia ini Anak Manusia berkuasa mengampuni dosa"* --berkatalah Ia kepada orang lumpuh itu--:/"Kepadamu Kukatakan, bangunlah, angkatlah tempat tidurmu dan pulanglah ke rumahmu!"
Dalam Mat. 8:3 ; Mrk. 1:41 ; Luk. 5:13. Sangat jelas IA BERKUASA MENTAHIRKAN MANUSIA...MEMBERSIHKAN MANUSIA DARI DOSA...TANPA IZIN dari ALLAH....tetapi IA SENDIRI YANG BERKEHENDAK.....JADILAH .....MAKA SEKETIKA ITU JUGA JADILAH....
Jadi siapa yang hendak kita agungkan dan andalkan?
Jadi kata-kata Yesus adalah total pekerjaan Allah. Ini adalah pesan khusus dari Yesus Kristus kepada murid-muridNya, dan kini kepada kita semua, orang-orang percaya, agar kita memperlakukan setiap ucapanNya secara serius, sebab ketika Yesus Kristus berkata, maka Allah berkata!.
AMIN.
0 komentar:
Posting Komentar